Defisit Perdagangan Bayangi Rupiah

Reporter

Editor

viva

Senin, 4 Maret 2013 06:43 WIB

Ilustrasi rupiah. REUTERS/Supri
TEMPO.CO, Jakarta - Neraca perdagangan Indonesia pada Januari lalu kembali mengalami defisit serta tingginya inflasi pada Februari kemarin akan membayangi pergerakan rupiah awal bulan ini.

Ekonom dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Lana Soelistianingsih, mengatakan sentimen positif dari bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang akan melanjutkan program stimulusnya telah mendorong apresiasi terhadap rupiah sepanjang pekan lalu hingga berada di bawah 9.700 per dolar Amerika.

Namun rilis data defisit perdagangan diprediksi akan membatasi apresiasi rupiah minggu ini. "Tekanan dolar AS akan membatasi pergerakan rupiah di kisaran 9.650-9.705 per dolar AS," kata Lana.

Neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2013 kembali mengalami defisit US$ 171 juta dolar akibat permintaan impor yang lebih tinggi dibanding ekspor, sekaligus mendorong kebutuhan akan dolar AS di pasar sehingga melemahkan nilai tukar rupiah.

Ada kekhawatiran di kalangan investor bahwa pelemahan rupiah akan terus terjadi karena kebutuhan dolar di pasar lebih tinggi dibanding pasokan devisa hasil ekspor yang masuk. Kondisi ini menimbulkan spekulasi dolar Amerika akan terus menguat di pasar uang domestik sehingga dapat menekan rupiah.

Dari sisi fundamental, kondisi rupiah sebenarnya sudah mulai membaik karena ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di tengah krisis. Dari sisi pasar finansial, investor asing terus menanamkan modalnya di pasar saham. "Tapi proses pemulihan ekonomi global yang berjalan lambat sulit menciptakan katalis positif baru bagi rupiah," ujar Lana.

Pekan ini, rupiah diprediksi akan cenderung melemah dengan batas bawah di level 9.705 per dolar AS. Bank Indonesia kemungkinan akan memilih untuk melakukan intervensi di pasar uang ketimbang menaikkan suku bunga acuan dari level 5,75 persen.

Pekan lalu, rupiah ditutup di level 9.674 per dolar Amerika, atau menguat 35 poin (0,36 persen) dibanding pada penutupan pekan sebelumnya, di level 9.709 per dolar AS.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

10 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

14 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

15 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

16 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

16 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

16 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

17 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya