TEMPO.CO, Jakarta -- Tawaran itu terbit awal Januari lalu. Bank investasi Credit Suisse mengajukan proposal penjualan PT Visi Media Asia Tbk ke bos Grup MNC, Hary Tanoesoedibjo. Tidak semua saham di perusahaan berkode efek VIVA itu bakal dilego. Hanya bagian milik keluarga Bakrie yang mereka tawarkan.
Hary tertarik dan mengajukan penawaran harga. "Kalau cocok dengan pengembangan strategi kami, kenapa tidak?" katanya ketika menerima Tempo di kantornya beberapa waktu lalu. Apalagi Hary mengaku memiliki sumber dana dan sumber daya manusia yang sesuai dengan bisnis VIVA.
Majalah Tempo edisi Senin, 25 Februari 2013, mengulas maju-mundur penjualan media ini. VIVA merupakan induk usaha yang membawahkan bisnis media keluarga Bakrie. Di dalamnya terdapat TV One, ANTV, dan VIVA.co.id. Menurut laporan keuangan terakhir, sebanyak 17 persen sahamnya milik publik, 72 persen dikuasai Grup Bakrie, dan sisanya kepunyaan keluarga Thohir.
Tidak hanya menawarkan ke Hary Tanoe, Credit Suisse--yang ditunjuk menjadi penasihat keuangan transaksi ini--juga menawarkan ke taipan media lain. Bos CT Corp, Chairul Tanjung, dan keluarga Sariaatmadja, yang memiliki PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (SCTV dan Indosiar), juga tertarik.
Chairul Tanjung lebih tertarik membeli dua media VIVA lainnya, yaitu ANTV dan VIVA.co.id. Saat ini CT Corp sudah punya Trans TV, Trans7, dan Detikcom. Kalau transaksi ini berhasil, posisi Chairul sebagai pemilik media televisi nasional dan online terbesar di Indonesia semakin kuat. Chairul menawar di kisaran Rp 8-9 triliun dan akan membayarnya tunai. Namun, juru bicara CT Corp, Ishadi S.K., mengaku belum mengetahui rencana ini. "Maaf, saya belum dapat kabarnya," ucapnya.
Juru bicara VIVA, Neil R. Tobing, mengakui perusahaan memang pernah melakukan penjajakan untuk kemungkinan kerja sama dan sinergi dengan grup lain. "Tapi kami belum mendapat informasi soal rencana Grup Bakrie menjual sahamnya ke MNC Group," katanya dalam keterangan tertulis.
Beberapa waktu lalu, bos Grup Bakrie, Aburizal Bakrie, membantah akan menjual VIVA. "Tidak dijual," ujar Ketua Umum Partai Golkar itu. "Namanya isu, tidak benar." Selengkapnya, baca majalah Tempo.
SORTA TOBING | GUSTIDHA BUDIARTE | WAYAN AGUS PURNOMO
Baca juga:
Istana Belum Tentukan Calon Pengganti Agus Marto
Kepailitan Batavia Air Dinilai Mencurigakan
PDIP Belum Tentu Jegal Agus Marto Seperti di 2008
BNI Siapkan Kawasan Industri untuk Investor Jepang
Berita terkait
Budi Arie Fokus ke 3 Regulasi Prioritas dalam Waktu 15 Bulan, Salah Satunya soal Publisher Rights
27 Juli 2023
Menkominfo Budi Arie Setiadi menargetkan pengesahan regulasi Hak Penerbit atau Publisher Rights bisa dilakukan sebelum masa jabatannya berakhir.
Baca SelengkapnyaPasar Periklanan Melemah, Vice Media Terancam Bangkrut?
3 Mei 2023
Perusahaan yang menaungi berbagai media populer seperti Vice dan Motherboard itu menyatakan salah satu penyebab perusahaan terancam bangkrut adalah kondisi pasar periklanan yang kian lemah.
Baca SelengkapnyaSatu Viral Hadirkan Berita Viral dan Tren Terbaru
3 Maret 2023
Platform satuviral berharap dapat menumbuhkan semangat membaca bagi seluruh anak muda Indonesia
Baca SelengkapnyaWamenparekraf, Angela Tanoesoedibjo, Bangga Bogor Street Festival Rangkum Kearifan Lokal
6 Februari 2023
Angela Tanoesoedibjo menyatakan bangga terhadap gelaran festival budaya Bogor Street Festival yang merangkum kearifan lokal dalam acara Cap Go Meh.
Baca SelengkapnyaAMSI Awards 2022 Beri Penghargaan kepada Media Nasional dan Lokal untuk Berbagai Kategori
24 November 2022
AMSI Awards 2022 menjadi wadah penghargaan kepada sejumlah media yang konsisten dengan memproduksi konten terbaik.
Baca SelengkapnyaWenseslaus Manggut - Wahyu Dhyatmika Kembali Pimpin AMSI 2020-2023
23 Agustus 2020
Wenseslaus dan Wahyu terpilih pimpin AMSI secara aklamasi. Nama lain yang diusung tak bersedia dicalonkan.
Baca SelengkapnyaAda Donald Trump Junior, MNC Center Kebon Sirih Dijaga Ketat
12 Agustus 2019
Kunjungan anak pertama Presiden Amerika Serikat Donald Trump ini berkaitan dengan undangan bos MNC Hary Tanoesoedibjo.
Baca SelengkapnyaPelatihan Mengelola Media Internal Tempo Institute
4 April 2019
Tempo Institute membuka pelatihan Mengelola Media Internal. Pelatihan ini akan dilaksanakan pada 22, 23, 24, dan 25 April 2019 di Gedung Tempo.
Baca SelengkapnyaJokowi Dikabarkan Melakukan Pertemuan Tertutup dengan Hary Tanoe
28 Juli 2018
Jokowi sudah lebih dulu menggelar pertemuan dengan ketua umum partai koalisi. Pertemuan berbalut jamuan makan malam itu dilakukan di Istana Bogor.
Baca SelengkapnyaBakal Caleg Perindo Mulai Pesinetron hingga Anak Koruptor
17 Juli 2018
Selain Andi Arsyl, Perindo mendaftarkan Andi Tenri Natassa sebagai caleg. Tenri anak koruptor proyek pembangkit listrik di Papua, Dewie Yasin Limpo.
Baca Selengkapnya