Pertamina Hulu Energi ONWJ Tambah Produksi  

Reporter

Kamis, 7 Februari 2013 14:34 WIB

Kilang minyak Pertamina Cilacap. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) menargetkan peningkatan produksi minyak rata-rata menjadi 36,4 ribu barrel oil per day (bopd) pada 2013. “Kami optimistis target produksi tahun ini meningkat, bahkan melebihi produksi minyak pada 2012,” kata Vice President Eksekutif Pertamina Hulu Energi ONWJ, Jonly Sinulingga, di kantornya, Kamis, 7 Februari 2013.

Jonly mengatakan, produksi minyak rata-rata perusahaan terus meningkat tiap tahunnya, walaupun seluruh peralatan dan ladang yang dimiliki sudah tua, berusia 43 tahun. Berdasarkan data, anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut berhasil memproduksi minyak rata-rata 33,3 ribu bopd pada 2012.

Produksi minyak tersebut merupakan produksi tertinggi setelah Pertamina mengambil alih Offshore North West Java pada 2009. Saat itu, Offshore North West Java hanya mampu memproduksi 20 ribu bpod

“Bahkan kami beberapa kali memecah rekor produksi harian di atas 40 ribu bopd.” Artinya, menurut ia, walau peralatan dan ladang telah memasuki usia senja, masih ada harapan untuk mengembangkan produksi dan ladang.

Selain memecahkan rekor produksi minyak, Pertamina Hulu Energy ONWJ mencatat prestasi berupa penyelesaian proyek tanpa insiden kehilangan jam kerja (no lost time injury), yaitu pengembangan lapangan baru APNE dan F yang meliputi pembangunan tiga anjungan lepas pantai. Proyek tersebut diklaim telah menambah produksi gas sebanyak 110 MMSCFD.

"Penambahan produksi gas itu sekaligus mengimbangi penurunan produksi gas yang diakibatkan oleh natural decline," kata Jonly. Dengan prestasi tersebut, PHE ONWJ menargetkan produksi sebanyak 192 MMSCFD pada 2013.

Walaupun perusahaan telah mendapatkan prestasi tersebut, mereka berjanji akan terus mengembangkan eksploitasi migas demi mendorong peningkatan produksi migas nasional. Salah satunya, katanya, dengan melakukan proyek turn around dan seismik yang bertujuan meningkatkan capaian produksi migas.

Salah satu survei seismik yang dikerjakan Pertamina Hulu Energi ONWJ berada di atas lahan yang menjadi wilayah kerja mereka seluas 350 kilometer persegi. Harapannya, hasil survei seismik tersebut keluar pada pertengahan tahun ini sehingga bisa diketahui ada atau tidaknya potensi tambahan cadangan minyak di barat laut Jawa hingga laut dari lepas pantai hingga laut dengan kedalaman 20 kilometer di bawah laut.

Selain itu, kata Jonly, perusahaan sedang mempersiapkan proses eksplorasi baru di lima titik wilayah kerja mereka. Seluruh titik tersebut jika digenapkan memiliki luas 853 kilometer persegi. "Hanya saja, proses eksplorasi tersebut baru bisa dilakukan setelah proses perizinan dari pemerintah keluar," kata Jonly.

RAFIKA AULIA

Berita terkait

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

10 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

1 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

4 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

6 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

9 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

12 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

14 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

30 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

31 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya