Garuda Bangun Bengkel Pesawat Senilai Rp 500 Miliar  

Reporter

Rabu, 30 Januari 2013 14:48 WIB

Direktur Utama PT Garuda Mantenance Facilities (GMF) AeroAsia, Richard Budihadianto. TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - PT Garuda Maintenance Facility atau GMF AeroAsia membangun hanggar IV di kawasan Bandara Soekarno Hatta. Hanggar yang bakal berfungsi sebagai ruang perawatan pesawat berbadan kecil itu dibangun dengan dana Rp 500 miliar. Keberadaan hanggar yang bakal beroperasi tahun 2014 itu diproyeksi untuk menyisir 70 persen pasar domestik.

Direktur utama PT GMF AeroAsia, Richard Budihadianto, mengatakan bisnis perawatan pesawat terbang masih menjanjikan keuntungan maksimal. Hingga kini sebagian besar perawatan maskapai lokal dilakukan di luar negeri."Secara umum bengkel di dalam negeri baru menyerap 30 persen pasar. Padahal, pertumbuhan dunia penerbangan sangat tinggi," kata Richard di sela-sela pemancangan tiang pertama pembangunan hanggar IV, Rabu, 30 Januari 2013.

Pembangunan hanggar keempat ditargetkan rampung paling lambat hingga 16 bulan lagi. Nantinya hanggar terbaru yang dibagun oleh PT Wijaya Karya dapat menampung 16 pesawat berbadan sempit sekelas Airbus dalam waktu bersamaan. Sedangkan untuk hanggar I-3 akan melayani perawatan berbadan besar. "Kami juga membidik pasar di luar Garuda dan pasar maskapai asing," kata Richard.

Dia optimistis penambahan hanggar baru akan mendongkrak pendapatan secara signifikan dari base maintanance. Tahun ini perseroan menargetkan pendapatan dari base maintenance sebesar US$ 70 juta dan tahun depan ditargetkan hingga US$ 90 juta. "Tahun ini saja kami menargetkan pendapatan US$ 260 juta. Setahun setelah hanggar baru beroperasi kita targetkan pendapatan US$ 375 juta."

Dalam hitung-hitungan Richard, kehadiran hanggar IV merupakan waktu yang tepat dalam mengikuti pertumbuhan usaha penerbangan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Menurut dia, pasar perawatan pesawat dari non-Garuda tumbuh rata-rata hingga 20 persen. "Garuda sudah pasti kita yang merawatnya, yang 20 persen itulah akan kita optimalkan di hanggar IV," kata Richard.

Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda Indonesia, menjelaskan hingga saat ini Garuda memiliki 98 buah pesawat. Tahun 2013 ini Garuda akan menerima 24 pesawat baru beragam pabrikan ternama. "Pesawat Garuda dengan Citilink pada tahun 2015 akan mencapai 194 pesawat. Jadi, saya kira tepat apa yang dilakukan oleh GMF," katanya.

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

2 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

8 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

13 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

14 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

18 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

19 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

19 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

22 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

25 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

31 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya