Pemerintah Jamin Tahun Ini Tak Ada Penurunan Bea Masuk

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 11 Januari 2013 10:08 WIB

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan tahun ini tidak akan membuat kebijakan penghapusan atau penurunan tarif bea masuk untuk semua komoditas yang datang dari negara mana pun. “2013 tidak akan ada penurunan tarif lagi,” katanya, Jumat, 11 Januari 2013.

Sikap itu, menurut Gita, dilakukan untuk melindungi industri dalam negeri dari serbuan produk impor. Sebab, penurunan atau penghapusan bea masuk akan memudahkan importir untuk mendatangkan berbagai produk dari luar negeri. Dengan begitu, produk-produk impor dapat dijual lebih murah dan bersaing ketat dengan produk lokal.

Kewaspadaan, kata Gita, terutama akan ditujukan pada produk impor asal Cina. “Kita waspadai Cina yang tidak bisa jual produknya ke Amerika Serikat dan Eropa,” ujarnya.

Seperti diketahui, belum pulihnya kondisi ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, otomatis permintaan berbagai komoditas mereka menurun. Cina, sebagai negara produsen, akan memperdalam penetrasi produk pasar alternatif mereka di kawasan Asia, termasuk Indonesia.

Selain itu, Gita juga menyatakan akan bekerja sama dengan Bea Cukai untuk memperketat alur masuknya berbagai produk dari luar negeri. Pasalnya, pada 2012 lalu, Kementerian Perdagangan mendeteksi masuknya sekitar 3.000 jenis produk yang tidak sesuai dengan ketentuan dan standar keamanan nasional. Jumlah itu meningkat berkali-kali lipat dibanding pada 2011, saat hanya ada 28 jenis produk menyimpang yang terdeteksi. “Kita harus tingkatkan komunikasi batin dengan Bea Cukai,” ujarnya.

Terakhir, Indonesia sebagai negara anggota ASEAN turut menyepakati pembukaan pasar untuk perdagangan jasa dan investasi dengan India. Dalam pertemuan ASEAN-India Commomerative Summit di New Delhi India pada 19-20 Desember lalu, India sepakat untuk membuka kerja sama dalam sektor bisnis komputer, penelitian, kesehatan, pariwisata, transportasi, telekomunikasi, keuangan (lembaga bank dan non-bank), serta konstruksi. Sedangkan Indonesia menawarkan kerja sama dalam bidang penelitian dan pengembangan, pendidikan, kelautan dan transportasi, telekomunikasi, konstruksi, keuangan (non-bank), transportasi udara, energi, dan pariwisata.

PINGIT ARIA


Berita terkait

MG Sambut Baik Kebijakan Insentif Mobil Listrik CBU dan CKD

10 Januari 2024

MG Sambut Baik Kebijakan Insentif Mobil Listrik CBU dan CKD

MG menyambut baik pemberian insentif impor berupa pembebasan tarif bea masuk dan pajak penjualan barang mewah untuk mobil listrik CBU dan CKD.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tetapkan Insentif untuk Mobil Listrik CBU dan CKD

9 Januari 2024

Pemerintah Tetapkan Insentif untuk Mobil Listrik CBU dan CKD

Pemerintah resmi menetapkan insentif impor berupa pembebasan tarif bea masuk dan pajak penjualan barang mewah untuk mobil listrik CBU dan CKD

Baca Selengkapnya

IK-CEPA Diprediksi Genjot Industri Otomotif Indonesia dan Korea Selatan

19 Oktober 2022

IK-CEPA Diprediksi Genjot Industri Otomotif Indonesia dan Korea Selatan

Penghapusan tarif 5 persen terhadap produk otomotif saat IK-CEPA berlaku membuat harga banyak komponen kendaraan lebih kompetitif

Baca Selengkapnya

Pemerintah Gratiskan Bea Masuk Impor Kendaraan Listrik IKD, Ini Tujuannya

4 Maret 2022

Pemerintah Gratiskan Bea Masuk Impor Kendaraan Listrik IKD, Ini Tujuannya

Disediakan sejumlah insentif untuk mempercepat program kendaraan listrik, baik insentif fiskal maupun nonfiskal bagi pabrikan dan konsumen.

Baca Selengkapnya

Mobil Listrik Baterai Bebas Pajak Impor, Begini Aturan Barunya

26 Februari 2022

Mobil Listrik Baterai Bebas Pajak Impor, Begini Aturan Barunya

Bea masuk atau pajak impor mobil listrik baterai nol persen tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-13/MK.010/2022.

Baca Selengkapnya

India Minta Tesla Produksi Mobil Listrik Sebelum Potongan Pajak Bea Masuk

13 September 2021

India Minta Tesla Produksi Mobil Listrik Sebelum Potongan Pajak Bea Masuk

Kebijakan itu memberikan manfaat bea masuk kepada Tesla. India bahkan tidak memberikan konsesi serupa kepada perusahaan mobil lainnya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Batasi Kuota Produk Impor dari Australia

7 Juli 2020

Pemerintah Batasi Kuota Produk Impor dari Australia

Pemerintah akan menerapkan tarif preferensi untuk mengawasi produk impor dari Australia.

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Mendag usai Arab Saudi Naikkan Bea Masuk 575 Produk

23 Juni 2020

Ini Rencana Mendag usai Arab Saudi Naikkan Bea Masuk 575 Produk

Pemerintah Arab Saudi resmi menaikkan bea masuk atas 575 jenis produk pada 18 Juni 2020 lalu.

Baca Selengkapnya

Untuk Tangani Covid-19, Impor Senilai Rp 32,9 M Bebas Fiskal

7 Mei 2020

Untuk Tangani Covid-19, Impor Senilai Rp 32,9 M Bebas Fiskal

Alat kesehatan senilai Rp 32,9 miliar yang digunakan untuk penanganan Covid-19 telah mendapat relaksasi fiskal.

Baca Selengkapnya

Tangani Corona, Pemerintah Hapus Bea Masuk 73 Barang Impor

19 April 2020

Tangani Corona, Pemerintah Hapus Bea Masuk 73 Barang Impor

Bea impor yang dibebaskan adalah untuk barang yang diperlukan dalam penanganan virus corona.

Baca Selengkapnya