2013, Bisnis Batu Bara Tetap Primadona

Selasa, 8 Januari 2013 13:13 WIB

Bongkar muat batu bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun harga jual batu bara di pasar dunia masih rendah, kalangan pengusaha batu bara tetap optimistis menghadapi 2013. Penghematan biaya produksi akan dilakukan untuk mengatasi persoalan keuangan. Pertambangan swasta maupun milik negara sama-sama meyakini harga akan membaik seiring mulai bergeraknya stok baru bara di Cina.

"Masih primadona kita. Walaupun ada guncangan sepanjang tahun 2012, kami yakin kondisi ini akan segera pulih," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertambangan Batu Bara Sumatera Selatan, Sutarman, Selasa, 8 Januari 2013. Pada tahun ini mereka berharap angka penjualan bisa menembus hingga 7 juta ton atau menyamai hasil produksi dua tahun yang lalu.

Selain berharap pada kondisi pasar dunia, dia juga meminta pemerintah daerah setempat dapat mengeluarkan kebijakan yang tidak merugikan pengusaha dan pekerja. "Kami tengah menantikan evaluasi Pak Gubernur soal pelarangan angkutan batu bara menggunakan jalan umum. Kalau tetap dilarang, sudah dipastikan produksi kami akan kembali jatuh," ujar Sutarman. Tahun lalu, dari 52 anggota asosiasi, mereka hanya bisa menjual sekitar 4 juta ton batu bara dengan beragam kualitas. Penurunan produksi terjadi lantaran cuaca di sepanjang alur Sungai Musi sebagai jalur utama pengangkutan batu bara.

Rasa optimistis juga dikemukakan oleh Joko Pramono, Sekretaris perusahaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Menurut Joko, pihaknya berharap akan menemukan siklus perbaikan harga dalam 2 atau 3 bulan ke depan. Pada kondisi terburuk sekali pun, perseroan milik pemerintah ini tetap berkeyakinan dapat mencapai target sesuai Rencana Kerja Anggaran Perusahaan. Berkaca pada tahun buku 2012, pihaknya tetap akan melakukan sejumlah langkah penghematan untuk menekan biaya produksi. "Kita hemat listrik karena kita pakai pembangkit sendiri. Jadi, meskipun TDL (tarif dasar listrik) naik, kami tetap bertahan," ujar Joko.

Tahun lalu, perseroan ini membukukan pencapaian produksi dan pembelian 15,61 juta ton atau naik 13 persen dari tahun lalu. Sementara penjualan mencapai 16,28 juta ton atau naik 21 persen dari tahun sebelumnya. "Tahun ini perseroan akan tetap melakukan pola penambangan dengan kualitas tinggi dan efisiensi biaya, salah satunya dengan pengoperasian PLTU 3X10 MW utk mendukung operasi penambangan," kata Joko Pramono.

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

6 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

2 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

2 hari lalu

Kuartal Pertama 2024, Laba Bersih Bukit Asam Melorot 31,9 Persen

Bukit Asam membukukan laba bersih kuartal I 2024 sebesar Rp 790,9 miliar atau anjlok 31,9 persen secara tahunan dari Rp 1,16 triliun.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

6 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

30 hari lalu

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk Milawarma Divonis Bebas oleh PN Palembang, Ini Jejak Kasusnya

Eks Dirut PT Bukit Asam Tbk periode 2011-2016 Milawarman divonis bebas dalam kasus dugaan korupsi akuisisi saham milik PT Satria Bahana Sarana (SBS).

Baca Selengkapnya

Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

45 hari lalu

Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

Pusat Studi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (Pusesda) menolak rencana Bahlil membagikan izin usaha pertambangan (IUP) ke organisasi kemasyarakatan.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

45 hari lalu

Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sudah mencabut 2.051 Izin Usaha Pertambangan (IUP) sejak 2022.

Baca Selengkapnya

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

54 hari lalu

Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

Neraca dagang antara Indonesia dan Vietnam mencapai USD 12,84 Miliar sepanjang 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

56 hari lalu

Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Simbara menaikan penerimaan pajak batu bara.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya