Google+ dan Facebook Keras Bersaing?

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 4 Januari 2013 03:46 WIB

Google+

TEMPO.CO , Jakarta:Saham Google Inc naik sekitar 2,24 persen, hampir mendekati kenaikan saham pesaing utamanya, Facebook Inc. yang pada Kamis, 3 Januari 2012, naik 5,18 persen. Kenaikan saham dari Googleni disumbang dari kenaikan jumlah pengguna jejaring sosial besutan mereka, Google+.

Google meluncurkan media sosial ini pada 28 Juni 2011. Selama setahun terakhir, mereka berusaha menaikkan pengguna dengan cara mengintegrasikannya bersama sejumlah aplikasi unggulan seperti mesin pencari, gmail, youtube, dan aplikasi bisnis lainnya.

Orang-orang yang mencari foto atau review pelanggan tentang restoran akan secara otomatis ditautkan dengan laman restoran di Google+. Pengalihan tersebut membuat pengunjung tertarik mengunggah review sejumlah restoran atau profil usaha lain dengan menggunakan Google+.

Google ecara otomatis membuatkan akun Google+ bagi para pengguna Gmail. Laman Google+ milik pemilik gmail akan mudah dilihat bagi sesama anggota gmail lainnya. Google+ juga gencar mendorong penggunanya dalam berbagi foto dan pemikiran dengan teman-teman atau para pengguna yang mempunyai minat sama.

Wakil Presiden Google Bradley Horowitz mengatakan rencana jangka panjang dengan jejaring media sosial ini memiliki tema Google+ is Google. Nantinya Google+ akan menjadi pintu masuk ke banyak aplikasi Google.

Tapi rencana itu ternyata mendapatkan banyak tantangan, termasuk dari internal Google . Sejumlah programmer menyebut upaya integrasi segala arah itu adalah upaya putus asa untuk bersaing dengan Facebook. Tapi ada pula programmer yang mendukung langkah pemasaran Google+.

Vic Gundotra, satu dari penanggugjawab pembuatan Google+ menuturkan bahwa kini muncul sedikit kontroversi tentang jejaring ini. "Ada lebih banyak resistansi daripada dua tahun lalu," kata dia. Adapun mau dibawa kemana Google+ ini juga tidak dipahami secara benar oleh para pegawai Google

"Google sedang mencoba bersaing terlalu keras untuk berkompetisi dengan Facebook " tutur Sam For, pengguna Google+ berusia 26 tahun. Ia merasa kecewa dengan aplikasi ini karena laman profil Google+ tertaut langsung dengan apa yang sudah Ia lakukan di Google Play online store.

Menurut perusahaan, integrasi Google+ dengan sejumlah properti perusahaan lainnya, bertujuan untuk membantu pengguatan agar bisa mengumpulkan lebih banyak informasi. Yang terpenting adalah menaikkan para pemasang iklan karena pengguna akan diberi tahu jika satu temannya merekomendasikan suatu tempat.

Integrasi ini berhasil meningkatkan pengguna Google+. Tercatat Desember 2012 ada 235 juta orang yang menggunakan fitur tombol +1, tombol yang serupa "like" di Facebook. Angka tersebut meningkat dari hanya 150 juta pengguna tombol +1 pada akhir Juni 2012.

Untuk urusan pengguna, Google+ perlu bersabar. Sebab catatan Comscore tahun lalu menyatakan rata-rata pengguna Google+ hanya menghabiskan 3 menit satu bulan, jauh lebih kecil ketimbang pengguna Facebook yang menghabiskan hingga 400 menit sebulan. Di Amerika Google+ memiliki sekitar 35 juta pengunjung pada Oktober 2012, yang jumlahnya masih di bawah Facebook 240 juta.

WSJ | DIANING SARI

Berita terkait

Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

4 jam lalu

Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

Nimas Sabella, wanita asal Surabaya, selama 10 tahun diteror pria yang terobsesi dengannya. Kisahnya viral di media sosial

Baca Selengkapnya

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

9 jam lalu

Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

Kisah Nimas Sabella sepuluh tahun diganggu pria viral di media sosial. Polda Jawa Timur pun bergerak

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

13 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

1 hari lalu

Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

Viral video memperlihatkan ratusan calon pekerja diukur dan di tes tinggi badan secara langsung.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

2 hari lalu

Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.

Baca Selengkapnya

Raup Rp 100 Juta per Bulan di Afiliasi Shopee, Mirah Ayu Berbagi Tips

2 hari lalu

Raup Rp 100 Juta per Bulan di Afiliasi Shopee, Mirah Ayu Berbagi Tips

Content Creator atau pembuat konten Mirah Ayu Nanda Anindita berbagi tips cara meraup cuan di Afiliasi Shopee.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Tentang David Corenswet, Pemeran Baru Karakter Superman

3 hari lalu

5 Fakta Tentang David Corenswet, Pemeran Baru Karakter Superman

David Corenswet, pemeran Superman yang baru kerap menyuarakan isu sosial dan politik di media sosial

Baca Selengkapnya

Blockout 2024: Gerakan Blokir Selebritas yang Viral di Media Sosial

3 hari lalu

Blockout 2024: Gerakan Blokir Selebritas yang Viral di Media Sosial

Bagaimana Met Gala memicu Blockout 2024 di media sosial - sebuah aksi digital untuk menentang kebungkaman para selebritas terhadap Gaza.

Baca Selengkapnya

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

5 hari lalu

Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

Sebuah video viral di media sosial menarasikan seorang wanita tewas bersimbah darah di Bekasi akibat dianiaya sekelompok gangster. Begini kata polisi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Minta Warga Jangan Sampai Tertipu Iklan Naik Haji di Media Sosial

5 hari lalu

Arab Saudi Minta Warga Jangan Sampai Tertipu Iklan Naik Haji di Media Sosial

Arab Saudi mengimbau publik untuk tidak tertipu atau merespons iklan di media sosial tentang pelaksanaan ibadah haji

Baca Selengkapnya