Begini Cara Agar Pajak Tambang Lebih Optimal  

Selasa, 11 Desember 2012 19:55 WIB

Wilayah Pertambangan Ditentukan Pemerintah Daerah

TEMPO.CO, Jakarta - Penerimaan pajak dari sektor pertambangan dinilai masih kurang optimal. Peneliti kebijakan perpajakan dari Perkumpulan Prakarsa, Yustinus Prastowo, mengatakan hal ini salah satunya disebabkan kendala peraturan.

"Aturan sudah ada, tapi interpretasi otoritas pajak sering berbeda dengan tafsir pengusaha," kata Yustinus dalam Forum Group Discussion dengan Indonesia Corruption Watch mengenai penerimaan negara dari sektor tambang, Selasa, 11 Desember 2012.

Karena itu, Yustinus mengusulkan Menteri Keuangan untuk mengeluarkan regulasi yang lebih jelas atau penjelasan resmi atas peraturan yang ada. Dengan kesepahaman ini, peraturan perpajakan di sektor tambang bisa ditegakkan.

"Banyak dispute karena perubahan peraturan di sektor tambang terutama di kontrak karya. Dengan alasan kontrak itu lex spesialis, investor maunya kewajiban pajak mengikuti kontrak.”

Sistem pendataan yang tidak terintegrasi juga menjadi kendala dalam pengumpulan data mengenai kewajiban keuangan perusahaan tambang kepada negara. Yustinus mengatakan saat ini pemerintah pusat belum memiliki data yang jelas mengenai pemilik izin tambang. "Kalaupun pemerintah pusat mau minta data ke pemerintah daerah juga sulit sekali dapatnya," kata Yustinus.

Kewenangan penerbitan izin usaha pertambangan di pemerintah daerah kerap kali dinilai menimbulkan masalah. Koordinator Divisi Monitoring dan Analisis Anggaran ICW, Firdaus Ilyas, menyebutkan, dari sekitar 10 ribu IUP yang sudah diterbitkan, hanya sekitar 3.600 yang memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). "Menurut Dirjen Pajak, IUP yang punya NPWP tidak sampai 40 persen," kata Firdaus.

Yustinus mengatakan, pemerintah daerah perlu diberi insentif agar mau bekerja sama dalam memungut pajak dari pertambangan umum. Misalnya, dengan mengalokasikan porsi tertentu dari pajak badan untuk pemerintah daerah.

BERNADETTE CHRISTINA

Berita Terpopuler:

Habibie Pengkhianat Bangsa, Ini Tulisan Lengkapnya

SBY Marah, Alex Noerdin di Amerika Serikat

Disebut Pengkhianat Bangsa, Habibie Center Santai

Partai Demokrat Digerogoti Anak Kos

Joko Widodo Tundukkan Sutiyoso

Berita terkait

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

23 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Indonesia Audit Watch Lapor ke Mahfud Md soal Indikasi Pengemplangan Pajak Pertambangan

13 April 2023

Indonesia Audit Watch Lapor ke Mahfud Md soal Indikasi Pengemplangan Pajak Pertambangan

IAW berharap Mahfud Md dapat meneliti 50 perusahaan tambang yang di dalamnya ada modus operandi pajak bermasalah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Potensi Konflik Kepentingan Pimpinan KPK dan Rafael Alun, Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras

16 Maret 2023

Terpopuler: Potensi Konflik Kepentingan Pimpinan KPK dan Rafael Alun, Pemerintah Resmi Naikkan Harga Beras

Berita bisnis terpopuler: Potensi konflik kepentingan pimpinan KPK dan Rafael Alun, harga beras resmi naik.

Baca Selengkapnya

Rafael Alun Diduga Satu Angkatan STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, ICW: Ada Potensi Konflik Kepentingan

15 Maret 2023

Rafael Alun Diduga Satu Angkatan STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, ICW: Ada Potensi Konflik Kepentingan

Rafael Alun diduga satu angkatan di STAN dengan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Ada potensi konflik kepentingan, ICW minta KPK terbuka.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Gugat Putusan Keterbukaan Informasi Audit JKN BPJS, Ini Tanggapan KIP

12 Februari 2023

Sri Mulyani Gugat Putusan Keterbukaan Informasi Audit JKN BPJS, Ini Tanggapan KIP

Wakil Ketua KIP Arya Sandhiyudha angkat bicara gugatan Sri Mulyani terkait putusan keterbukaan informasi audit JKN BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik

11 Februari 2023

Digugat Sri Mulyani, ICW: Yang Kami Minta Hasil Audit terkait Dana Publik

Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mengaku heran dengan sikap Menteri Keuangan Sri Mulyani yang bersikukuh tidak ingin mengeluarkan ke publik hasil audit program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Digugat Sri Mulyani, ICW: Uji Akses Informasi Kami sudah Dimenangkan KIP

11 Februari 2023

Digugat Sri Mulyani, ICW: Uji Akses Informasi Kami sudah Dimenangkan KIP

Menteri Keuangan Sri Mulyani menggugat Indonesia Corruption Watch (ICW) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta

Baca Selengkapnya

ICW Ingatkan Kejaksaan Agung Jangan Intervensi Kasus Imam Nahrawi

21 Mei 2020

ICW Ingatkan Kejaksaan Agung Jangan Intervensi Kasus Imam Nahrawi

Peringatan ICW terhadap kejaksaan Agung mendasarkan pada penjelasan mantan Asisten Pribadi Imam Nahrawi, Miftahul Ulum.

Baca Selengkapnya

Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar

30 Desember 2019

Dinilai Sebagai Pimpinan yang Terburuk, KPK: ICW Paling Benar

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango angkat bicara perihal penilaian Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menyebut bahwa lembaga di bawah kepimpinannya menjadi yang terburuk.

Baca Selengkapnya

Peneliti ICW Menolak Konsep Dewan Pengawas KPK

12 Desember 2019

Peneliti ICW Menolak Konsep Dewan Pengawas KPK

Dewan Pengawas KPK dianggap tetap menggambarkan bahwa negara gagal memahami konsep penguatan.

Baca Selengkapnya