TEMPO.CO, Surakarta - Perajin kertas koran bekas, Siti Aminah, mendapat tantangan dari Bank Indonesia Solo untuk mengolah limbah uang kertas. “Saya ingin memanfaatkannya jadi bahan baku kerajinan,” katanya, di sela pelatihan pemanfaatan limbah uang kertas, Selasa, 11 Desember 2012.
Bank Indonesia Solo tiap hari memproduksi rata-rata 200 kilogram uang tidak layak edar. Limbah uang kertas berbentuk briket tersebut tidak bisa dibakar karena mencemari lingkungan. Jika dibuang begitu saja, akan menumpuk dan memenuhi tempat pembuangan sampah.
Tahap pertama, Siti mengubah uang kertas berbentuk briket menjadi bubur kertas dengan bantuan bahan kimia. Lalu dicetak menjadi lembaran kertas ukuran 40x60 sentimeter. Sebagai tahap awal, dia pernah memproduksi buku catatan dan wadah dari limbah uang kertas.
Menurut dia, limbah uang kertas unik karena masih menyisakan angka atau gambar. “Kami diharapkan bisa mengolah 200 kilogram limbah uang kertas tiap hari,” ujarnya. Dia berencana membuat cenderamata, keranjang sampah, dan pembungkus makanan atau batik dari limbah uang kertas.
Direktur Eksekutif Solo Techno Park, Sumadi, mengatakan dia membantu menyediakan alat untuk mengubah limbah uang kertas bentuk briket menjadi bubur kertas. “Ada alat untuk menghancurkan briket. Kemudian memisahkan warna dan terakhir diubah menjadi bubur kertas,” katanya.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Suryono, berharap limbah uang kertas tidak sekadar menjadi limbah. Tapi bisa menjadi barang bernilai tinggi, salah satunya digunakan untuk bahan baku kerajinan.
“Kami membiayai pembuatan alat dan pelatihan,” ujarnya. Menurutnya, jika pemanfaatan limbah uang kertas di BI Solo dinilai berhasil, akan diterapkan di kantor perwakilan BI lain di Indonesia.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita Terpopuler
Bea Cukai Dulu Lahan ''Basah'' Korupsi, Sekarang?
Hatta Rajasa Bahas Subsidi MRT Jokowi
Hatta: Subsidi MRT Jokowi Kantong Kanan atau Kiri
Pekan Depan, 2 Jalur KRL Bogor-Jakarta Beroperasi
Sosialisasi Redenominasi Dinilai Menyimpang
Berita terkait
Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah
22 jam lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
Baca SelengkapnyaBos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
23 jam lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaInflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya
1 hari lalu
BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.
Baca SelengkapnyaEkonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat
3 hari lalu
Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.
Baca SelengkapnyaMeski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit
4 hari lalu
PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaBRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay
4 hari lalu
Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.
Baca SelengkapnyaSuku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
4 hari lalu
BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
5 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaBI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit
5 hari lalu
BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).
Baca SelengkapnyaBI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini
6 hari lalu
BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca Selengkapnya