Limbah Uang Kertas Jadi Barang Kerajinan  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 11 Desember 2012 18:53 WIB

Seorang pegawai Bank Indonesia menujukkan uang rusak. Dok.TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Surakarta - Perajin kertas koran bekas, Siti Aminah, mendapat tantangan dari Bank Indonesia Solo untuk mengolah limbah uang kertas. “Saya ingin memanfaatkannya jadi bahan baku kerajinan,” katanya, di sela pelatihan pemanfaatan limbah uang kertas, Selasa, 11 Desember 2012.

Bank Indonesia Solo tiap hari memproduksi rata-rata 200 kilogram uang tidak layak edar. Limbah uang kertas berbentuk briket tersebut tidak bisa dibakar karena mencemari lingkungan. Jika dibuang begitu saja, akan menumpuk dan memenuhi tempat pembuangan sampah.

Tahap pertama, Siti mengubah uang kertas berbentuk briket menjadi bubur kertas dengan bantuan bahan kimia. Lalu dicetak menjadi lembaran kertas ukuran 40x60 sentimeter. Sebagai tahap awal, dia pernah memproduksi buku catatan dan wadah dari limbah uang kertas.

Menurut dia, limbah uang kertas unik karena masih menyisakan angka atau gambar. “Kami diharapkan bisa mengolah 200 kilogram limbah uang kertas tiap hari,” ujarnya. Dia berencana membuat cenderamata, keranjang sampah, dan pembungkus makanan atau batik dari limbah uang kertas.

Direktur Eksekutif Solo Techno Park, Sumadi, mengatakan dia membantu menyediakan alat untuk mengubah limbah uang kertas bentuk briket menjadi bubur kertas. “Ada alat untuk menghancurkan briket. Kemudian memisahkan warna dan terakhir diubah menjadi bubur kertas,” katanya.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo, Suryono, berharap limbah uang kertas tidak sekadar menjadi limbah. Tapi bisa menjadi barang bernilai tinggi, salah satunya digunakan untuk bahan baku kerajinan.

“Kami membiayai pembuatan alat dan pelatihan,” ujarnya. Menurutnya, jika pemanfaatan limbah uang kertas di BI Solo dinilai berhasil, akan diterapkan di kantor perwakilan BI lain di Indonesia.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita Terpopuler
Bea Cukai Dulu Lahan ''Basah'' Korupsi, Sekarang?

Hatta Rajasa Bahas Subsidi MRT Jokowi

Hatta: Subsidi MRT Jokowi Kantong Kanan atau Kiri

Pekan Depan, 2 Jalur KRL Bogor-Jakarta Beroperasi

Sosialisasi Redenominasi Dinilai Menyimpang

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

22 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

23 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya