Euro dan Yen Naik, Rupiah Berpeluang Menguat  

Reporter

Editor

viva

Jumat, 23 November 2012 11:50 WIB

Suasana di sebuah Money Changer, di Jakarta. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Terapresiasinya euro karena optimisme para investor terhadap dana talangan bagi Yunani, serta aktivitas manufaktur Cina yang menunjukkan ekspansi, mampu menghambat kedigdayaan dolar Amerika Serikat. Imbasnya, tekanan terhadap rupiah juga kembali mereda.

Siang ini pukul 10.55 WIB, nilai tukar rupiah ditransaksikan di posisi 9.627 per dolar AS, yang berarti kembali menguat 6 poin (0,06 persen) dari penutupan Kamis kemarin 9.633.

Ekonomi dari PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistyaningsih, mengatakan, rupiah hari ini berpeluang menguat di kisaran 9.620 hingga 9.640 per dolar AS. Pasar Asia sebagian besar mengikuti penguatan pasar global. “Hal ini terlihat dari naiknya indeks future Asia yang menguat hari ini.”

Lembaga pemeringkat Fitch mempertahankan peringkat utang Indonesia di level BBB- dengan prospek stabil pada tanggal 21 November lalu. Dengan pertimbangan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif tinggi, yang mengindikasikan kekuatan ekonomi domestik di tengah melambatnya perekonomian global, serta tumbuhnya investasi serta rendahnya rasio utang terhadap produk domestik bruto.

Namun, Fitch juga melihat bahwa penerimaan pemerintah Indonesia masih di bawah rata-rata kelompok negara yang mempunyai peringkat BBB, serta kepemilikan asing pada surat utang negara dalam rupiah, keuangan publik masih rentan terhadap pergerakan nilai tukar rupiah, infrastruktur tidak memadai, serta masih tingginya korupsi.

“Dengan peringkat Indonesia masih tertahan di level BBB- ini, kami melihat potensi kenaikan harga aset di pasar domestik menjadi terbatas,” ucap Lana.

Pada sektor manufaktur, Cina mulai menunjukkan ekspansi di mana indeks aktivitas manufakturnya tercatat 50,4 di November. Sebelumnya, manufaktur Cina melambat dalam 13 terakhir. Perbaikan ini memberikan indikasi bahwa ekonomi Cina akan lebih baik dari ekspektasi, setelah dalam 7 triwulan sebelumnya mengalami pelambatan.

“Meskipun perbaikan ini masih terlalu dini, diperkirakan bisa berlanjut, terutama dengan pergantian pemimpin Cina dari Wen Jiabao kepada Li Keqiang,” dia memaparkan.

Siang ini yen Jepang ditransaksikan menguat 0,24 poin (0,29 persen) ke 82,22 per dolar AS. Mulai terbatasnya pelemahan dan berbalik arah menguatnya mata uang Jepang, yen, membuat keperkasaan dolar AS terhadap mata uang Asia ikut sedikit meredup di akhir pekan ini.

Dolar Singapura menguat 0,03 persen ke 1,2246, peso Filipina terapresiasi 0,13 persen, serta yuan Cina juga menguat tipis 0,02 persen menjadi 6,2277 per dolar AS. Sementara, ringgit Malaysia terdepresiasi 0,02 persen, baht Thailand melemah 0,1 persen, serta won Korea juga melemah 0,06 persen.

VIVA B. K

Terpopuler:

Marzuki Alie: Mahasiswa di Jerman Seperti Maling

Marzuki Alie Balas Kritik PPI Jerman

Marzuki Alie Luruskan Pernyataan Mahasiswa Maling

Marzuki Setuju DPR Pelesir Sambil Studi Banding

Marzuki Alie Ragukan Kredibilitas PPI Jerman

PPI Berlin Bantah Pernyataan Marzuki Alie

VIDEO: Anggota DPR di Jerman, Investigasi PPI

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

10 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

11 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

13 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

13 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya