Subsidi Listrik Dipotong Rp 11,8 Triliun

Kamis, 22 November 2012 20:43 WIB

Meteran Listrik prabayar buatan PT INTI. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah akan memangkas anggaran subsidi listrik hingga sebesar Rp 11,8 triliun pada tahun 2013 untuk mendorong pembangunan infrastruktur. Cara ini dinilai dapat menjadi salah satu langkah peningkatan kualitas belanja negara dengan mengurangi pendanaan kegiatan yang konsumtif untuk dialihkan menjadi kegiatan produktif.

"Relokasi subsidi listrik ke infrasuktur," kata Direktur Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Purwiyanto di Yogyakarta, Kamis 22 November 2012, siang.

Menurut dia, ada empat faktor yang menjadi hambatan kualitas belanja negara, yakni fiscal space yang terbatas, daya serap tak optimal dan penumpukan pada kuartal keempat, mandataroy spending, dan beban subsidi yang besar. Dalam kasus fiscal space, dengan kapasitas fiskal sebesar Rp 1.529 triliun dari sektor pajak dan non pajak, kebutuhan fiskalnya mencapai Rp 1.771 triliun yang merupakan belanja dan cicilan utang.

Untuk mempersempit gap fiscal itu, sambung dia, bisa dilakukan dengan cara menambah utang luar negeri, menjual aset, dan menghapus subsidi. "Dari tahun ke tahun kebutuhan memang lebih besar, sehingga kebijakan harus lebih hati-hati," kata Purwiyanto.

Dalam APBN 2013 yang disahkan Dewan Perwakilan Rakyat, 23 Oktober lalu, jumlah pendapatan yang ditetapkan mencapai sebesar Rp 1.529,7 triliun. Dari jumlah belanja yang ditetapkan sebesar 1.683 triliun, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 317,2 triliun untuk subsidi. Sebanyak Rp 274,7 triliun di antaranya adalah subsidi energi, dan sisanya, Rp 42,4 triliun subsidi non energi. "Sebanyak 21 persen dari seluruh pendapatan yang dikumpulkan untuk subsidi," ujar Purwiyanto.

Dia mengatakan, pola penghematan subsidi listrik itu akan dimanfaatkan penguatan konektivitas dan sistem logistik nasional, peningkatan mobilitas dan pengatasan kesenjangan antar wilayah, peningkatan ketahanan pangan, serta energi. Program itu terbagi pada 10 kementerian dan lembaga, di antaranya Kementerian Pertanian, Perhubungan, Kelautan dan Perikanan, hingga Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan serta Badan SAR Nasional.

Di sisi lain, kata dia, anggaran infrastruktur sebesar Rp 196,9 triliun diperhitungkan hanya mampu memenuhui 20 persen dari total kebutuhan pembangunan infrastruktur di tanah air. Selain berusaha memancing keterlibatan investor dalam pembangunan, pemerintah juga menerapkan prioritas pembangunan. Semisal pembangunan jalan raya.

ANANG_ZAKARIA

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

5 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

10 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

11 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

12 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

31 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

43 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

52 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

55 hari lalu

KPK Serahkan Barang Rampasan Hasil Perkara Korupsi ke Enam Instansi Pemerintah

KPK menyerahkan barang rampasan negara hasil perkara tindak pidana korupsi kepada enam instansi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Apa Itu SPT Tahunan?

59 hari lalu

Apa Itu SPT Tahunan?

SPT Tahunan adalah surat yang digunakan WP untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak, bukan objek pajak, harta, dan kewajiban.

Baca Selengkapnya