TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, membenarkan persaingan bunga deposito kemungkinan bakal semakin ketat. "Kemungkinan akan ada, apalagi loan to deposit ratio (rasio dana simpanan nasabah terhadap kredit) perbankan sudah di atas 80 persen," ucap Zulkifli usai menghadiri Global Entrepreneur Week Indonesia di Bank Indonesia, Senin, 12 November 2012.
Bank Indonesia mencatat dana simpanan nasabah hingga September 2012 bertumbuh sebesar 19,8 persen (year on year), melambat dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 21,3 persen (year on year). Perlambatan tersebut terjadi karena perlambatan giro dan deposito di tengah pertumbuhan tabungan yang relatif stabil.
Zulkifli menilai jika perbankan bisa semakin memperluas akses terhadap layanan finansialnya, persaingan bunga bisa diatasi. "Kalau financial inclusion berkembang baik, itu bisa mengatasi," ia menjelaskan. Meski begitu, ia tak tahu berapa lama pengembangan akses itu bisa menuai hasil. "Tidak bisa diramalkan."
Meski mengakui pertumbuhan dana simpanan nasabah melambat, Zulkifli menilai perlambatan tak signifikan. "Kami belum melihat ada penurunan drastis," Zulkifli mengatakan. Di Bank Mandiri, pertumbuhan dana simpanan masih di kisaran 14-19 persen. Adapun kredit bertumbuh di kisaran 23 persen per September 2012.
Ke depan, Zulkifli menjelaskan, pihaknya akan terus menambah jaringan berupa cabang, anjungan tunai mandiri, maupun electronic data capture. Adapun soal kemungkinan menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt), Zulkifli belum bisa memastikan. "Tahun depan, kita lihat saja," katanya.
Direktur Utama Bank Mega, JB Kendarto, menduga perlambatan dana simpanan juga didorong defisit ekspor impor. "Perdagangan defisit membuat dana berkurang," ucapnya. Dana simpanan Bank Mega tumbuh hanya sebesar 5 persen dari target 20 persen.
"Kami masih tumbuh, kecil sekali, tidak sesuai rencana," ujarnya. Komposisi terbesar masih pada deposito. Pertumbuhan tipis ini, dijelaskan Kendarto, juga terjadi karena persaingan yang makin kritis dalam memperebutkan dana. "Kami usahakan akhir tahun meningkat."
Kepala Ekonom Bank Mandiri, Destri Damayanti, menjelaskan perkembangan simpanan dana nasabah berupa giro melambat karena aktivitas bisnis di kuartal III melambat. "Indikasinya kredit modal kerja dan investasi juga melambat," ujarnya. Akibatnya, kebutuhan dana di giro untuk transaksi bisnis juga berkurang. Adapun perlambatan pada pertumbuhan dana simpanan terjadi karena banyak deposan yang mendiversifikasikan portofolionya ke instrumen lain. Ini misalnya reksadana, bond/ORI, saham, dan emas.
Mengacu pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, Destri memprediksi pertumbuhan dana simpanan bakal naik pada kuartal terakhir. "Karena ada pencairan dana pemerintah," katanya.
Meski begitu, Destri tetap melihat adanya potensi persaingan suku bunga deposito di level bank-bank menengah. "Tapi memang untuk bank-bank menengah pasti akan ada perang suku bunga," ucapnya.
Kepala Ekonom Bank Negara Indonesia, Ryan Kiryanto, menilai persaingan perebutan dana murah (giro dan tabungan biasa) tetap ketat hingga akhir tahun. Demikian juga dengan dana mahal (deposito). "Untuk menjaga likuiditas bank dan untuk memperbesar aset bank," katanya. Menurut Ryan, pertumbuhan dana simpanan biasanya berada di kisaran 18-20 persen.
MARTHA THERTINA
Berita Terpopuler:
Soedirman dan Keris Penolak Mortir
Soedirman, Kisah Asmara di Wiworo Tomo
Cerita Kesaktian Soedirman
Soedirman, Bapak Tentara dari Banyumas
Soedirman, Sang Jenderal Klenik
Berita terkait
Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan
5 hari lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
5 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaMeski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum
14 hari lalu
Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?
Baca SelengkapnyaOJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya
14 hari lalu
Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Baca Selengkapnya15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan
17 hari lalu
Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri
25 hari lalu
Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.
Baca SelengkapnyaBank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
27 hari lalu
Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.
Baca SelengkapnyaTerkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional
30 hari lalu
Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam
Baca SelengkapnyaBCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran
30 hari lalu
BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaRestrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi
32 hari lalu
Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.
Baca Selengkapnya