Seorang pekerja membersihkan beras yang akan dijual di pasar tradisonal Masomba, Palu, Sulawesi Tengah. Konsumsi beras Indonesia merupakan yang tertinggi di Dunia. ANTARA/Fiqman Sunandar/Koz/Spt/11.
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia akan mengimpor 1,1 juta ton beras dari Kamboja. Beras itu akan didatangkan bertahap, mulai 100 ribu ton pada Desember 2012, sementara 1 juta ton sisanya didatangkan tahun depan.
Demikian kesepakatan antara Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh dan Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso dengan Chairman Green Trade Thon Virak, mewakili Kementerian Perdagangan Kamboja, serta CEO Chamalay Foods Co. Ltd Noorhisham bin Nordin, selaku eksportir Kamboja yang ditunjuk. Kesepakatan dua negara itu diambil di Jakarta, kemarin.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh mengatakan, beras Kamboja itu takkan didatangkan ke Indonesia semua. "Nanti Bulog bisa beroperasi di Kamboja. Beras dijadikan stok di sana. Bisa untuk komersil dan bisa diambil sewaktu-sewaktu untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri," katanya.
Chairman Green Trade Thon Virak mengatakan, setiap tahun negaranya selalu surplus beras. “Kita memiliki harga kompetitif dan beras kita organik berkualitas,” ujarnya.
Adapun CEO Chamalay Foods Co. Ltd Noorhisham bin Nordin mengatakan, Indonesia akan diuntungkan membeli beras dari Kamboja karena harganya jauh lebih murah daripada membeli beras dari Vietnam dan Thailand. Sebab, beras Vietnam dan Thailand yang diekspor ke Indonesia berasal dari Kamboja.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
20 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.