Menkeu Enggan Komentari Penjaminan Monorail
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 17 Oktober 2012 18:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta Menteri Keuangan Agus Martowardojo enggan memberikan komentar ihwal penjaminan pelaksanaan proyek monorail di DKI Jakarta. Proyek ini dikabarkan bakal kembali dijalankan oleh Gubernur Joko Widodo dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan.
"Saya belum bisa kasih pandangan," kata Agus di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2012. Menurut dia, monorail merupakan proyek yang pembahasannya ada di tingkat daerah, dalam hal ini pemerintah Ibu Kota.
"Seandainya (proyek) itu mau dilaksanakan oleh perusahaan, apakah itu perusahaan patungan antara pemerintah DKI dengan swasta, itu juga ada di tingkat daerah. Jadi, tidak melibatkan pusat," ujar Agus.
Sejauh ini, Agus pun mengaku belum mengetahui adanya penjaminan dari pemerintah pusat untuk proyek monorail. "Mesti saya periksa dulu. Nanti baru saya kasih tahu," kata dia.
Ia pun enggan memberikan komentar ihwal sudah adanya penjaminan proyek tersebut saat Sri Mulyani Indrawati menjabat sebagai Menteri Keuangan. Saat itu proyek mandek karena studi kelayakan yang tidak visibel dan terjadinya kisruh antara anggota konsorsium.
"Saya tidak begitu paham tentang itu," kata Agus. "Saya tidak tahu tentang jaminan. Jadi, saya mesti sampaikan (bahwa) tidak ada penjaminan untuk inisiatif itu."
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk meneruskan proyek monorail. “Pake targetnya jangan lama-lama, biar cepat selesai, kan udah mangkrak 2 tahun,” ujar Jokowi saat bertemu dengan Direktur Utama Adhi karya, Kiswodarmawan, di Kementerian BUMN, kemarin.
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, menilai rencana pelaksanaan lanjutan proyek link transportation monorail akan ekonomis jika bermanfaat bagi publik. "Ekonomis atau tidak, tergantung bagaimana kebijakannya nanti," katanya.
Dahlan mengatakan jika monorail ini dapat menggantikan busway tentunya akan lebih ekonomis. Sebab, transportasi ini bisa dimanfaatkan oleh publik sehingga bisa mengurangi kemacetan.
PRIHANDOKO
Berita Terkait:
Malaysia Akan Bangun Jalur Kereta di Kalimantan
Proyek Pengolahan Limbah di Bandung Dikaji Ulang
Menteri Hatta Dukung Proyek Monorail Dilanjutkan
Wika Bangun Jalan di Brunei Darussalam
''Pembangunan Infrastruktur Jangan Menunggu Pemilu''