Rupiah Sulit Beranjak Dari 9.600

Reporter

Editor

viva

Senin, 15 Oktober 2012 07:11 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Terhambatnya pertumbuhan ekonomi global berpotensi membebani pergerakan mata uang yang dianggap berisiko, termasuk rupiah.

Pengamat pasar uang dari Bank Himpunan Saudara 1906, Rully Nova, mengatakan penguatan rupiah pekan lalu yang dipicu oleh membaiknya data ketenagakerjaan Negeri Abang Sam hanya bersifat sesaat. “Investor masih menunggu konsistensi perbaikan data ekonomi AS lainnya setelah stimulus oleh The Fed, September lalu,” ujarnya.

Rupiah diperkirakan masih akan bergerak di kisaran 9.550-9.600 per dolar AS dengan kecenderungan melemah. “Belum ada sentimen positif baru di pasar membuat rupiah masih sulit untuk bisa menjauh dari level 9.600 per dolar,” ujar Rully.

Investor masih berhati-hati melakukan eksposur di pasar uang. Pertumbuhan ekonomi AS dan Cina yang belum konsisten, ditambah ketidakpastian penyelesaian krisis Eropa, akan menguntungkan dolar AS, sehingga dapat menahan apresiasi rupiah.

Meski tenaga kerja membaik, kata Rully, data tersebut masih belum menunjukkan kondisi riil ekonomi AS. Pelaku pasar masih berharap data penjualan retail yang akan dirilis pekan ini akan kembali membaik. “Ekonomi AS ditopang oleh faktor konsumsi domestik, sehingga perbaikan data retail dapat menjadi indikasi membaiknya ekonomi,” ujarnya.

Investor pekan ini juga akan mencermati konsistensi perbaikan ekonomi di Cina. Negeri Panda ini sebetulnya diharapkan dapat menggantikan posisi Amerika sebagai motor kekuatan ekonomi dunia saat ini. Tapi, Cina justru mengalami perlambatan akibat krisis Eropa yang berkepanjangan. Kondisi tersebut diharapkan menjadi acuan pemerintah Cina untuk kembali mengeluarkan stimulus moneter dalam waktu dekat.

Akhir pekan lalu rupiah ditutup di level 9.577 per dolar AS, yang berarti menguat 12 poin (0,12 persen) dibanding pekan sebelumnya di posisi 9.589 per dolar AS.

PDAT | M AZHAR

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

10 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

11 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

13 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

13 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya