Intervensi BI Dongkrak Rupiah  

Reporter

Editor

viva

Kamis, 27 September 2012 17:03 WIB

Seorang petugas teller Bank Negara Indonesia (BNI) merapihkan uang rupiah saat berlangsungnya transaksi, Jakarta, (28/8). Nilai tukar rupiah terus tertekan hingga di posisi Rp 9.535 per dolar AS pada (28/8). Posisi itu melemah dari Rp 9.515 per dolar AS pada (27/8) dan makin tertekan dari posisi Jumat (24/8) di level Rp 9.504 per dolar AS, (23/8) Rp 9.495 per dolar AS, (16/8) Rp 9.498 per dolar AS dan (15/8) Rp 9.494 per dolar AS. Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menguatnya harga saham di bursa Asia dan kucuran likuiditas dari Bank Sentral Cina (BPOC) mampu menopang rupiah sehingga tidak sampai melemah hingga di atas 9.600 per dolar Amerika Serikat (AS).

Langkah BPOC menyuntikkan dana senilai 365 miliar yuan (US$ 5,79 miliar) ke pasar memicu optimisme investor untuk mengoleksi aset yang dianggap berisiko dan berimbal hasil tinggi di pasar berkembang, membuat pelemahan euro terbatas. Walhasil, tekanan terhadap rupiah sedikit mereda sehingga tidak melemah terlalu jauh.

Di transaksi pasar uang hari ini, Kamis, 27 September 2012, nilai tukar rupiah ditutup menguat 15 poin (0,16 persen) ke level 9.575 per dolar AS.

Analis dari Treasury Bank Negara Indonesia, Raditya Ariwibowo, menjelaskan, adanya berita positif dari Cina yang mengguyur likuiditas ke pasar membangkitkan minat investor membeli aset di Asia sehingga bursa dan mata uang regional menguat. “Kebijakan Bank Sentral Cina ini setidaknya mampu menjadi penyeimbang atas keprihatinan yang terjadi di zona Eropa.”

Sentimen positif dari faktor regional serta intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) guna menjaga mata uangnya agar tidak menembus di atas 9.600 per dolar AS cukup ampuh menahan pelemahan rupiah.

Ketidakpastian di Eropa, terutama di Spanyol, yang sedang dilanda demonstrasi menentang kebijakan pengetatan anggaran memicu pelemahan euro. Imbasnya, dolar AS cenderung menguat sehingga tekanan terhadap rupiah juga meningkat. Ditambah lagi masih tingginya permintaan dolar AS dari korporasi menjelang akhir bulan dan akhir triwulan ketiga, membuat rupiah cenderung melemah dalam beberapa hari terakhir sebelumnya.

Meningkatnya ketidakpastian di Eropa dan berakhirnya euforia stimulus bank sentral dunia membuat para pelaku pasar lebih merasa nyaman memegang dolar AS sebagai safe haven. Hal ini terlihat dari hasil lelang obligasi pemerintah yang kurang menggembirakan.

Positifnya bursa regional membuat mata uang regional menguat terhadap dolar AS. Won Korea menguat 0,27 persen, ringgit Malaysia terapresiasi 0,19 persen, baht Thailand naik 0,13 persen, serta dolar Singapura juga menguat 0,19 persen terhadap dolar Amerika.

PDAT | VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

11 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

8 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

9 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

11 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

11 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya