Dahlan Iskan: Hutama Karya Jadi Perusahaan Tol
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 19 September 2012 15:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan kembali bikin kejutan. Dia akan mengubah PT Hutama Karya menjadi perusahaan khusus untuk membangun jalan tol.
"Sudah dibicarakan satu bulan lalu," kata Dahlan setelah rapat dengan Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 19 September 2012.
Dahlan sempat mengungkapkan rencananya tersebut di hadapan anggota Komisi Keuangan DPR. Menurut dia, perusahaan jalan tol ini berbeda dengan PT Jasa Marga yang juga perusahaan pelat merah.
Menurut Dahlan, perusahaan tersebut 100 persen sahamnya akan dimiliki pemerintah. "Saat ini masih dalam proses," kata dia. Namun dia tidak dapat memastikan kapan perusahaan itu jadi.
"Kalau Jasa Marga, kan tidak 100 persen," kata dia. Ia menyatakan perubahan ini merupakan usulan pembentukan perusahaan ini dari tiga Kementerian, yaitu Kementerian Keuangan, BUMN, dan Kementerian Pekerjaan Umum.
Dahlan menyatakan, pertimbangan untuk membuat perusahan itu karena selama ini pembangunan jalan tol dinilai lambat. Jasa Marga, kata dia, selalu melihat sisi keuntungan dan proses yang lama. "Pemerintah tidak bisa memaksa karena tidak 100 persen sahamnya milik pemerintah. Akhirnya program tidak jalan.”
Saat ditanya apa pertimbangan sehingga Hutama Karya yang dipilih, Dahlan mengatakan Hutama Karya mempunyai kemampuan membangun jalan. Selain itu, perusahaan kontraktor ini juga sudah besar dan manajemennya mempunyai passion membangun jalan tol. "Dia juga belum go public. Kalau misalnya yang lain, seperti Adhi Karya, sudah go public dan sulit harus go private lagi."
Ia sesumbar, dengan adanya perusahaan itu proses pembangunan jalan bebas hambatan di Indonesia bisa dilakukan dengan cepat. Jika disetujui, dia mencontohkan, pembangunan jalan tol Bakauheni, Lampung, hingga Medan akan selesai dalam waktu 6 tahun. "Misal ABPN lebih baik, ada dana penyertaan ke pemerintah untuk jalan tol. Pemerintah bisa tunjuk secara legal karena ini 100 persen milik negara," kata Dahlan.
Mantan Direktur Utama PT PLN ini mengaku sudah membicarakan dengan Jasa Marga terkait rencananya tersebut. Menurut dia, Jasa Marga tidak masalah, bahkan menyambut baik karena akan ada saingan. "Saya bilang, Jasa Marga kalau disuruh bangun tol yang tidak gemuk-gemuk mikirnya lama, jadi kami mau bikin perusahaan yang 100 persen milik negara. Mereka tidak masalah," kata Dahlan.
Terkait masalah dana, Dahlan menyatakan akan menggunakan skema penugasan dari negara. Dia mencontohkan, Hutama Karya membangun jalan tol dari Medan-Binjai-Tebing Tinggi, ketika sudah jadi ternyata hasilnya bagus, ekonomi dan pembangunan daerah tumbuh, Hutama Karya lalu bisa saja menjual ke perusahaan tol komersial dan uangnya dipakai untuk membangun jalan tol lagi.
"Atau jika dividen BUMN dikurangi Rp 5 triliun, dana itu bisa menjadi proyek Rp 15 triliun, lalu ditambah pinjaman Bank dan dari hasil menjual jalan tol yang sudah jadi. Pembangunan jalan tol akan cepat," kata dia.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita bisnis lainnya:
Dirjen Pajak Undang NU Bahas Soal Boikot Pajak
Setoran Dividen BUMN Masih Kurang Rp 350 Miliar
Di Solo, Kantor Pos dan Bulog Dirikan Minimarket
Dahlan Minta Telkomsel Berjuang
Dahlan Iskan Akan Luncurkan Mobis Listrik Lagi
Mandala Airlines Luncurkan 4 Rute Baru
Krisis Eropa Kembali Risaukan Investor