Jepang Umumkan Stimulus, Bursa Asia Menguat  

Rabu, 19 September 2012 12:02 WIB

AP/Shizuo Kambayashi

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa Tokyo hari ini melesat setelah Bank Sentral Jepang (BOJ) mengumumkan kebijakan moneter yang lebih longgar.

Bank sentral mengumumkan bahwa mereka akan memperluas pembelian aset dari 10 triliun yen menjadi 80 triliun yen atau setara US$ 1 triliun. BOJ juga menurunkan beberapa target ekonominya dan menetapkan suku bunga tetap di kisaran 0-0,1 persen.

Dengan stimulus tersebut, BOJ bergabung dengan Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Amerika yang juga telah mengeluarkan stimulus untuk memulihkan perekonomiannya.

Indeks Nikkei 225 pun langsung meroket 1,55 persen ke level 9.265,97 hingga pukul 11.30. Saham-saham unggulan di Tokyo seperti Toyota Motor naik 1,6 persen dan Nissan Motor menguat 3,3 persen.

Bahkan, sebelum pengumuman stimulus, Japan Airlines naik 1,1 persen pada debut perdagangannya, atau di atas harga penawaran umum perdana. Japan Airlines relisting di bursa Tokyo setelah mengalami kebangkrutan.

Stimulus Jepang turut mengerek bursa Asia. Indeks Hang Seng naik 1,05 persen ke 20.818,76; indeks komposit Shanghai menguat 0,17 persen ke 2.063,07; indeks Strait Times naik 0,34 persen ke 3.078,55; bursa KOSPI ikut terkerek 0,23 persen ke 2.008,93; dan bursa Jakarta naik 0,49 persen ke 4.244,77.

Namun, stimulus triliunan yen tersebut berpotensi menghantam mata uang Negeri Matahari Terbit. Yen pagi ini kembali melemah ke 78,97 per dolar AS, dari sebelumnya 78,89 per dolar AS pada perdagangan Selasa malam.

"BOJ terdorong tindakan The Fed dan ECB. Reaksi pasar mencerminkan sentimen tersebut," kata Hiroshi Maeba, Kepala FX Trading untuk UBS di Tokyo.

Indeks Nikkei menghadapi risiko pelemahan, mengingat ekuitas global, mulai tampak rentan setelah reli pascastimulus The Fed.

"Momentum itu memungkinkan BOJ untuk meningkatkan sentimen menjelang babak fiskal, di mana tingkat harga saham sangat penting bagi perusahaan," kata Yuji Saito, Direktur Valuta Asing di Credit Agricole, Tokyo.

MARKETWATCH | REUTERS | M. AZHAR

Berita terkait

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

13 November 2021

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.

Baca Selengkapnya

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

1 Februari 2021

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.

Baca Selengkapnya

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

6 Desember 2018

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

18 Juli 2018

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.

Baca Selengkapnya

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

25 Januari 2018

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.

Baca Selengkapnya

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

3 Januari 2018

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

6 Desember 2017

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.

Baca Selengkapnya

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

26 Oktober 2017

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

25 Oktober 2017

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.

Baca Selengkapnya

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

24 Oktober 2017

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.

Baca Selengkapnya