Penggunaan Cikarang Dry Port Jauh di Bawah Target
Editor
Setiawan Adiwijaya
Selasa, 18 September 2012 12:35 WIB
TEMPO.CO, Cikarang – Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menilai Cikarang Dry Port bisa mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. "Kemacetan di Priok dipindahkan ke sini," kata Bayu di Cikarang Dry Port, Selasa, 18 September 2012.
Ia menjelaskan, peti kemas dari dan menuju dry port tersebut sama-sama bisa mengangkut muatan. Selama ini, kontainer dari dan menuju Priok hanya mengangkut muatan untuk satu kali jalan.
"Jadi kalau ke Priok, ke sananya ada isinya, tapi pulangnya kosong. Bila Cikarang Dry Port dioptimalkan, maka tekanan traffic dari dan ke Tanjung Priok bisa berkurang,” kata Bayu.
Ia menambahkan adanya rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok ke Terminal Kalibaru. Namun, pengembangan tersebut akan berimbas pada lalu lintas jalan di sekitarnya dan menyebabkan bottle neck yang mengakibatkan kemacetan.
Meskipun demikian, menurut Bayu, Cikarang Dry Port masih harus dioptimalkan. Hingga Agustus 2012, dry port tersebut baru menampung 3.500 Twenty-foot Equivalent Units (TEUs). “Jumlah tersebut masih jauh di bawah target dua juta TEUs (kontainer ukuran 20 kaki) setahun.”
Bayu menyebutkan empat aspek yang harus menjadi perhatian manajemen Cikarang Dry Port. Pertama, institusi pelayanan di terminal peti kemas tersebut harus beroperasi tujuh hari sepekan dan 24 jam sehari, termasuk karantina dan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Kedua, manajemen harus mempertimbangkan biaya yang dibebankan kepada pengguna jasa agar tidak menjadi beban para pelaku usaha.
Ketiga, Cikarang Dry Port perlu mempertimbangkan untuk menggabungkan beberapa komoditas. Misalnya, assembling dua sampai tiga perusahaan dalam satu kontainer. Keempat, infrastruktur masih harus dikembangkan, baik dari sisi internal Cikarang, maupun untuk menghubungkan Cikarang Dry Port dengan pelabuhan lain seperti Pelabuhan Tanjung Priok.
Ia memproyeksikan industri otomotif, elektronik, serta barang-barang konsumsi akan tumbuh 15 persen per tahun. "Jadi bisa juga Cikarang Dry Port nanti dikhususkan untuk otomotif, elektronik, dan consumer goods," ujarnya.
MARIA YUNIAR