Kadin Minta Garam Petani Diserap Sesuai Aturan  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 18 September 2012 12:25 WIB

TEMPO/Darmaji

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik, Natsir Mansyur, meminta pemerintah dan pengusaha menyerap harga garam petani sesuai dengan aturan.

Merosotnya harga garam disebabkan oleh melimpahnya pasokan saat ini yang tengah memasuki masa panen raya. Namun hal itu, kata dia, bukan menjadi alasan bagi pengusaha untuk menurunkan harga beli dari petani. "Serap saja. Setelah itu diubah menjadi garam olahan buat industri," ujar dia.

Natsir mengakui hingga kini garam yang dihasilkan petani lebih banyak terserap sebagai garam konsumsi. Padahal, garam tersebut memiliki kualitas untuk dikonversi menjadi garam industri yang memiliki harga lebih baik. "Makanya ke depannya, petani juga berlomba mengubah garamnya menjadi olahan buat industri."

Ia tidak menyetujui rencana pemerintah menunjuk perusahaan tunggal dalam proses impor garam industri. Sebab, hal itu semakin menyulitkan petani lokal. "Tidak boleh, itu sama saja dengan proses monopoli," ia memaparkan.

Sebelumnya, Aliansi Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia mencatat harga jual garam saat musim panen raya tahun ini menjadi lebih rendah dari ketentuan.

Untuk wilayah Madura, PT Garam menetapkan harga kualitas produksi (KP) 1 Rp 480 per kilogram diterima di gudang serta KP 2 Rp 410 per kilogram. Harga ini lebih rendah dibanding harga swasta PT Susanti Mega sebesar Rp 560 per kilogram untuk KP 2 digudang.

Angka ini jauh dari ketentuan harga yang ditetapkan pemerintah, berdasarkan harga pokok pembelian (HPP) garam 2011 lalu yaitu garam KP1 di pinggir tambak dihargai Rp 750 rupiah per kilogram sedangkan garam KP2 dipatok Rp 550 rupiah per kilogram di pengumpul.

Rendahnya serapan harga beli ini menimbulkan penolakan. Ribuan petani garam dari tiga kecamatan yakni Kecamatan Pengarengan, Torjun dan Sereseh Kabupaten Sampang Madura melakukan aksi demo.

Mereka bahkan sengaja menuang garam di jalan raya. Aksi ini dilakukan untuk menggambarkan bentuk kekesalan mereka terhadap turunnya harga garam yang hanya terjual sekitar Rp 250 per kilogram.

JAYADI SUPRIADIN

Berita terkait

Orang Asia Lebih Rentan Terkena Hipertensi, Ini Faktornya

4 jam lalu

Orang Asia Lebih Rentan Terkena Hipertensi, Ini Faktornya

Orang Asia punya gen yang sensitif dengan garam. Mereka rentan terkena hipertensi dibanding ras lainnya.

Baca Selengkapnya

10 Tips Pencegahan Penyakit Hipertensi, Tak Perlu Habiskan Kuah

6 jam lalu

10 Tips Pencegahan Penyakit Hipertensi, Tak Perlu Habiskan Kuah

Penyakit hipertensi seringkali timbul tanpa adanya gejala. Cegah dengan lakukan 10 kebiasaan ini.

Baca Selengkapnya

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

52 hari lalu

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

13 Maret 2024

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

1 Maret 2024

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

Peningkatan asupan garam dapat menghambat kesehatan anak dalam beberapa cara.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.

Baca Selengkapnya

Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

23 Januari 2024

Makanan Instan Tinggi Garam, Ahli Gizi Berpesan Demikian

Makanan instan meski terkesan tidak asin tetap mengandung pengawet yang tinggi natrium, mineral yang ditemukan pada garam.

Baca Selengkapnya

Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

19 Januari 2024

Pelengkap Berbagai Masakan, Ini Plus Minus Kecap bagi Kesehatan

Kecap punya manfaat buat kesehatan dan sebaliknya. Sisi positifnya, kecap tinggi antioksidan dan zat-zat antimikroba. Apa negatifnya?

Baca Selengkapnya

Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

18 Januari 2024

Ini Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Asin

Mengonsumsi terlalu banyak makanan asin dapat menyebabkan bahaya seperti kembung, hipertensi, hingga ginjal.

Baca Selengkapnya