TEMPO.CO, Jakarta - Banyaknya sentimen positif di pasar mampu membawa rupiah menguat dan menjauh dari level 9.600 per dolar Amerika Serikat (AS). Pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi mengumumkan perincian tentang rencana pembelian obligasi di negara-negara yang dilanda krisis utang memicu euro menguat hingga mendekati level US$ 1,27.
Menguatnya euro membuat dolar AS melemah terhadap mata uang regional sehingga tekanan terhadap rupiah juga meredup. Walhasil, nilai tukar rupiah di transaksi pasar uang hari ini, Jumat, 7 September 2012, berhasil ditutup menguat 21 poin (0,22 persen) ke posisi 9.570 per dolar AS.
Analis dari Treasury Bank Negara Indonesia, Raditya Ariwibowo, mengatakan adanya langkah dari ECB yang lebih komprehensif langsung direspons positif oleh pasar dengan melakukan pembelian aset-aset yang dianggap berisiko, seperti euro, saham, dan mata uang regional termasuk rupiah. Akibatnya, permintaan investasi terhadap aset safe haven, yakni dolar AS, menurun sehingga mata uang Negeri Abang Sam cenderung melemah.
Menguatnya harga saham dan mata uang di Asia juga turut mendorong apresiasi rupiah, selain permintaan dolar AS di pasar domestik yang juga mulai berkurang seiring meningkatnya aksi risk appetite (keberanian mengambil risiko) investor di pasar global.
Menurut Raditya, melemahnya rupiah terhadap dolar AS sebenarnya juga ada sisi positifnya. Melemahnya mata uang lokal membuat nilai ekspor Indonesia berhasil menguat di bulan Juli lalu dan dapat menekan permintaan impor. “Artinya, dengan melemahnya rupiah, dapat mempersempit defisit transaksi perdagangan dan akan menguntungkan bagi mata uang lokal.”
Dari kawasan regional, dolar Singapura menguat sore ini pukul 17:03 WIB, juga menguat 0,21 persen terhadap dolar AS. Won Korea Selatan naik 0,4 persen, peso Filipina menguat 0,08 persen, dan ringgit Malaysia juga menguat 0,16 persen. Sedangkan baht Thailand justru melemah 0,1 persen menjadi 31,21 per dolar AS.
Indeks dolar AS terhadap mata uang utama dunia sore ini melemah 0,148 poin (0,19 persen) ke level 0,80,883.
PDAT | VIVA B. KUSNANDAR
Berita ekonomi lainnya:
2013, Pemerintah Bangun 350.000 Unit Rumah MBRi
Serapan Anggaran Kementerian Perumahan Baru 20 Persen
Harga Emas Akhirnya Sentuh Level US$ 1.700
Pernyataan Presiden ECB Picu Lonjakan Wall Street
Realisasi Ekspor Hasil Laut Tembus US$ 2 Miliar
Hatta Radjasa: Jembatan Selat Sunda Tanpa APBN
Berita terkait
Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS
7 jam lalu
Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.
Baca SelengkapnyaBos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
20 jam lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat di Angka Rp 16.088
1 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T
3 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
4 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
8 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
9 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
11 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
11 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
11 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca Selengkapnya