Analis: Hati-hati Beli Saham Kelompok Bakrie  

Rabu, 5 September 2012 18:54 WIB

BUMI Resources

TEMPO.CO, Jakarta - Investor diminta berhati-hati untuk mengoleksi saham dari sejumlah emiten grup Bakrie.

Analis dari PT Batavia Prosperindo Sekuritas, Julio Parningotan, menyarankan agar investor menghindari saham-saham grup Bakrie untuk sementara waktu, menyusul turunnya saham emiten-emiten grup Bakrie beberapa hari terakhir. “Disarankan untuk menjauhi saham grup Bakrie, terutama untuk saham Bumi Resources (BUMI) yang terperosok sangat dalam sejak Juni lalu.”

Ia mengambil contoh saham BUMI yang pada Mei lalu masih dijual di atas kisaran Rp 2.000 per lembar, namun hari ini ditransaksikan di Rp 670 per lembar.

Menurut Julio, faktor global menurunnya harga komoditas, ditambah laporan keuangan yang buruk, serta besarnya utang yang harus dibayar telah membuat BUMI terpuruk. “Namun, investor masih bisa melakukan transaksi jangka pendek, dengan catatan cermat dan berhati-hati agar tidak rugi,” kata dia.

Selain itu, saham-saham grup Bakrie lain yang kecenderungannya menunjukkan potensi melemah antara lain Bakrie and Brothers (BNBR), Bakrie Sumatera Plantation (UNSP), Bakrieland Development (ELTY), serta Bakrie Telecom (BTEL).

Menurut Julio, buruknya laporan keuangan BUMI serta di-suspend-nya saham BTEL dalam perdagangan, Selasa, 4 September 2012, berpengaruh negatif terhadap emiten Bakrie lainnya. “Ada semacam sentimen bahwa investor takut memegang saham grup Bakrie.”

Investor yang sudah terlanjur memiliki saham BUMI sebaiknya menunggu saat yang tepat untuk menjual sahamnya. Namun, bagi yang ingin membeli saham BUMI secara jangka pendek sebaiknya ditunda sampai harganya turun ke dasar.

Ia menyarankan agar investor beralih ke saham-saham sektor konsumer dan infrastruktur yang kecenderungannya naik belakangan ini. “Berbeda dengan BUMI atau BMNR yang terpengaruh pada komoditas internasional, sektor konsumer dan infrastruktur cenderung defensif terhadap ekonomi global,” kata Julio.



M AZHAR

Berita terkait

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

13 November 2021

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.

Baca Selengkapnya

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

1 Februari 2021

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.

Baca Selengkapnya

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

6 Desember 2018

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

18 Juli 2018

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.

Baca Selengkapnya

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

25 Januari 2018

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.

Baca Selengkapnya

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

3 Januari 2018

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

6 Desember 2017

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.

Baca Selengkapnya

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

26 Oktober 2017

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

25 Oktober 2017

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.

Baca Selengkapnya

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

24 Oktober 2017

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.

Baca Selengkapnya