Selama Agustus, Harga Tempe Naik Sampai 20 Persen

Reporter

Senin, 3 September 2012 15:17 WIB

Kedelai olahan yang telah dibungkus untuk diperam di industri tempe di dusun Klero, kelurahan Sumberharjo, kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Senin (14/5). Para perajin tempe mengeluhkan naiknya harga bahan baku kedelai yang menurut data Koperasi Perajin Tempe Indonesia (KOPTI) sebesar 16,7% atau dari Rp 6000 naik menjadi Rp 7000 per kilogramnya. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan harga tahu mentah dan tempe mengalami kenaikan rata-rata 5-20 persen pada bulan lalu. "Ini dipengaruhi oleh permintaan yang cukup tinggi pada jelang Lebaran," ujar Suryamin dalam jumpa pers inflasi Agustus di kantor BPS, Jakarta, Senin, 3 September 2012.

Kenaikan harga tahu mentah dan tempe juga akibat harga bahan baku kedelai yang meningkat. Kenaikan harga tahu mentah terjadi di 59 kota, sedangkan harga tempe naik di 51 kota. "Harga tempe mengalami kenaikan tertinggi di Kediri sebesar 24 persen dan di Jayapura 20 persen."

Secara umum, BPS mencatat, kelompok bahan makanan pada Agustus 2012 mengalami inflasi 1,48 persen. Dari sebelas subkelompok dalam kelompok bahan makanan, sembilan di antaranya mengalami inflasi, sedangkan dua lainnya deflasi.

Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah kacang-kacangan 7,76 persen, sedangkan yang terendah padi-padian dan umbi-umbian sebesar 0,25 persen. Sementara deflasi terjadi pada subkelompok telur dan susu yang hasilnya 1,70 persen, dan subkelompok bumbu-bumbuan 0,86 persen.

Kelompok ini pada Agustus 2012 memberi sumbangan inflasi sebesar 0,35 persen. Tahu mentah dan tempe masing-masing menyumbang 0,05 persen. Deflasi terjadi pada telur ayam ras 0,05 persen, daging ayam ras 0,04 persen, cabai merah 0,03 persen, dan bawang merah 0,02 persen.

Sementara Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas pada Agustus 2012 naik sebesar 0,55 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan IHPB terbesar terjadi pada sektor pertanian sebesar 1,16 persen.

IHPB bahan baku pada Juli 2012 naik sebesar 0,44 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan harga bahan baku disebabkan kenaikan harga bahan baku lokal dan bahan baku impor masing-masing sebesar 0,32 persen dan 0,86 persen.

ROSALINA

Berita Lainnya:

Wifi Gratis Sudah Aktif di Jakarta
Rusuh Sampang, Siapa Roisul Hukama?
Indonesia Pemilik Pertama Super Tucano di ASEAN
Katy Perry dan John Mayer Masih Pacaran!
Pembakar Al-Quran di Pakistan Ternyata Ulama
Alasan Prabowo Pasang Iklan Jokowi

Berita terkait

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

11 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

11 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

12 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

12 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

12 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

12 hari lalu

Timur Tengah Memanas, BPS Beberkan Sejumlah Komoditas yang Harganya Melonjak

Badan Pusat Statistik atau BPS membeberkan lonjakan harga komoditas akibat memanasnya tekanan geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

30 hari lalu

Penerbangan Internasional di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar Meningkat 8,29 Persen

Aktivitas penerbangan internasional yang datang, berangkat, dan transit di Bandara Sultan Hasanuddin Airport Makassar pada Februari 2024 meningkat.

Baca Selengkapnya