TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Emma Sri Martini menyatakan pembahasan mengenai pembangunan jalur Kereta Api (KA) Bandara Soekarno Hatta-Banten, sudah menyelesaikan tahap due dilligence. "Kami sedang koordinasi lagi," kata Emma di Jakarta Convention Center, Rabu, 29 Agustus 2012.
Setelah tahapan due dilligence, selanjutnya akan dilakukan pendalaman studi angka, hukum, dan mengenai jalur kereta api. Koordinasi dengan stakeholder pun akan dilakukan, diantaranya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Banten, Kementrian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Angkasa Pura, PT Kereta Api (Persero), dan Jasa Marga.
"Semua pihak kita koordinasikan. Proses tender sendiri ditargetkan dapat dilakukan tahun depan. Bila sudah ada pemenangnya tender, baru kita masukkan nilai konstruksi," kata Emma.
PT SMI sebelumnya telah menyampaikan pembahasan 'pre-feasibility study' atau studi kelayakan kepada Kementerian. Salah satu yang dibahas dalam studi kelayakan tersebut adalah jalur kereta api bandara yang akan melewati Cawang dan Halim, Jakarta Timur.
Akan ada dua pengerjaan untuk KA Bandara. Pertama, kereta api bandara ekspres yang akan dikerjakan oleh SMI. Kedua, monorel dari Serpong menuju bandara yang pengerjaannya akan ditangani pemerintah Provinsi Banten.
Kementerian Perhubungan mengalokasikan Rp 400 miliar untuk pembebasan lahan jalur kereta api (KA) Bandara Soekarno-Hatta, Banten. Selain oleh PT SMI, pembebasan lahan juga dilakukan pemerintah Banten dan DKI Jakarta.
Kereta Bandara Yogyakarta Alami Keterlambatan Akibat Gangguan Rangkaian, KAI Buka Refund
15 November 2023
Kereta Bandara Yogyakarta Alami Keterlambatan Akibat Gangguan Rangkaian, KAI Buka Refund
Sejumlah penumpang kereta Bandara relasi Stasiun Yogyakarta-Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) gagal berangkat karena adanya gangguan rangkaian kereta pada Rabu 15 November 2023.