Kebutuhan Uang Lebaran Ternyata di Bawah Estimasi

Selasa, 28 Agustus 2012 05:28 WIB

TEMPO/Arif Fadillah

TEMPO.CO , Jakarta: Direktur Eksekutif Departemen Pengedaran Uang Bank Indonesia, Gatot Sugiono, mengungkapkan jumlah uang beredar yang dipersiapkan BI selama Ramadan lebih tinggi dibanding yang dibutuhkan.

Tahun ini, BI menyiapkan uang tunai Rp 89,4 triliun. "Realisasinya tidak sampai segitu," kata Gatot kepada Tempo.

BI memperkirakan kebutuhan uang tunai di masyarakat selama Ramadan tahun ini mencapai Rp 89,4 triliun. Sebesar Rp 24,9 triliun untuk Jakarta dan Rp 64,9 triliun untuk kantor-kantor perwakilan BI di daerah. Realisasinya, hingga 16 Agustus 2011, uang tunai yang diserap pasar mencapai Rp 85,6 triliun. Sebesar Rp 26,3 triliun untuk kebutuhan kantor pusat dan sebesar Rp 59,3 triliun untuk kantor-kantor perwakilan di daerah. "Ini yang ditarik bank dan masyarakat," kata Gatot.

Meski tak sebesar estimasi, kebutuhan uang tunai sepanjang Ramahan tahun ini tercatat meningkat dibandingkan tahun lalu. Pada Ramadan 2011, realisasinya baru mencapai Rp 80,3 triliun dan pada Ramadhan 2010, realisasinya Rp 54,8 triliun.

Sebagaimana tahun sebelumnya, penarikan uang tunai terbesar terjadi pada seminggu menjelang Ramadan. Kebanyakan untuk kebutuhan stok anjungan tunai mandiri (ATM).

"H-7 terjadi penarikan besar-besaran untuk mengisi, menyediakan uang tunai untuk liburan 6 hari," ucapnya. Bank-bank melakukan penarikan besar uang tunai di BI pada periode 13-15 Agustus.

Adapun penukaran uang kecil atau pecahan di bawah Rp 10 ribu hingga 16 Agustus 2012 mencapai Rp 3,5 triliun. "Ini yang ditukarkan langsung ke BI pusat di Thamrin, di daerah, dan di bank-bank," ujarnya.

Secara keseluruhan, Gatot menjelaskan, jumlah uang beredar meningkat di kisaran 12,9-14,8 persen year on year, baik hingga Ramadan ataupun akhir tahun.

Tahun ini, jumlah uang yang dibutuhkan secara nasional mencapai Rp 375 triliun, meningkat 14,8 persen dibanding 2011 yang mencapai Rp 326,5 triliun. Adapun tahun ini, sampai dengan Ramadan, secara nasional jumlah uang beredar Rp 442,6 triliun, naik 12,9 persen dibanding posisi Ramadan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 391,9 triliun.

Gatot menjelaskan, mulai 23 Agustus 2012, uang beredar sudah mulai kembali masuk ke BI. Pada 23 Agustus, tercatat Rp 2,6 triliun kembali masuk ke BI dalam bentuk setoran likuiditas lebih dari perbankan. Jumlah itu meningkat pada 24 Agustus ke Rp 2,7 triliun. Adapun hari pertama pekan ini, setoran uang tunai mencapai Rp 2,7 triliun. "Saya rasa, besok jumlahnya tak akan beda jauh," ucapnya.

Melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah uang beredar bakal kembali normal pada H+7 hingga H+10 pasca Ramadan. "Saya kira, minggu ini sudah mulai normal," kata dia.

MARTHA THERTINA



Terpopuler:
Dahlan : Pembangunan 15 Pabrik Rampung Tahun 2013

Menteri Dahlan Ogah Bantu Merpati Lagi

Kalla Minta Saudagar Bugis Bersemangat

Benahi Armada, Merpati Sewa Boeing Next Generation

BCA Akan Luncurkan Kembali KPR Bunga Tetap

BCA Bentuk Perusahaan Asuransi

Rupiah Masih dalam Tekanan

Investasi 2013 Diyakini Capai US$ 30 Miliar

Investor Masih Berharap Ada Stimulus

Impor Garam dihentikan Hingga November

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

6 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

6 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

7 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

7 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

8 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya