Pengusaha Tunggu Revisi Harga Bahan Bakar Nabati

Reporter

Editor

Selasa, 21 Agustus 2012 18:25 WIB

Bahan bakar nabati

TEMPO.CO, Jakarta-Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) masih menunggu revisi harga bahan bakar nabati dari pemerintah. Sekjen Aprobi Paulus Tjakrawan mengatakan saat ini harga BBN yang ditetapkan belum memenuhi skala keekonomian. "Kalau harganya menguntungkan tentu pasar biodiesel di dalam negeri akan berkembang. Investor juga tertarik," kata Paulus, Selasa, 21 Agustus 2012.

Paulus menyatakan saat ini sejumlah kebijakan pemerintah dan peningkatan kandungan Fatty Acid Methyl Esters (FAME) dalam biodiesel Pertamina membuat industri BBN cukup berkembang. Namun dia mengatakan saat ini industri masih menemui sejumlah kendala teknis di lapangan. "Fasilitas penyimpanan di Kalimantan dan Sumatera belum ada, jadi agak repot kalau harus diangkut," kata Paulus.

Paulus menyatakan pihaknya masih menunggu penerapan kebiijakan pemerintah di lapangan untuk mendorong peningkatan penggunaan BBN. Tahun ini asosiasi memperkirakan produksi biodiesel bisa mencapai 2,1 juta ton, naik dari produksi 2011 sebesar 1,38 juta ton.

Aprobi memperkirakan penggunaan biodiesel di Indonesia tahun ini bisa meningkat menjadi 600.000 ton dari realisasi penggunaan 2011 sebesar 304.447 ton. Sementara ekspor diperkirakan mencapai 1,5 juta ton, naik dari ekspor 2011 1,07 juta ton.


BERNADETTE CHRISTINA

Berita terkait

Bos Pertamina Jelaskan Sebab Produksi BBN di Milan Dibatalkan

29 Januari 2020

Bos Pertamina Jelaskan Sebab Produksi BBN di Milan Dibatalkan

Pembatalan itu, menurut Dirut Pertamina, karena adanya kebijakan penolakan crude palm oil (CPO) yang diterapkan oleh Eropa.

Baca Selengkapnya

Setelah B30, Pemerintah Kembangkan Biodiesel B50

6 September 2019

Setelah B30, Pemerintah Kembangkan Biodiesel B50

Pemerintah sudah menyiapkan berbagai rencana untuk memanfaatkan minyak sawit sebagai bahan bakar biodiesel

Baca Selengkapnya

Rini Soemarno: Tiga Tahun Lagi Minyak Nabati Gantikan Solar

18 Februari 2019

Rini Soemarno: Tiga Tahun Lagi Minyak Nabati Gantikan Solar

Rini Soemarno mengatakan dalam tiga tahun lagi, minyak nabati bisa menggantikan bahan bakar solar

Baca Selengkapnya

Perang Dagang AS-Cina, Ini Harapan Pengusaha Kelapa Sawit

11 Juli 2018

Perang Dagang AS-Cina, Ini Harapan Pengusaha Kelapa Sawit

Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Cina yang semakin memanas mulai berpengaruh terhadap pasar minyak nabati.

Baca Selengkapnya

Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

23 Januari 2018

Parlemen Uni Eropa Tolak Biofuel Sawit, Pemerintah RI Kecewa

Parlemen Eropa menyetujui penghentian penggunaan biofuel berbahan dasar kelapa sawit sebagai sumber energi terbarukan pada 2021.

Baca Selengkapnya

Produsen Biodiesel Tuntut Eropa Hapus Bea Antidumping

21 Maret 2017

Produsen Biodiesel Tuntut Eropa Hapus Bea Antidumping

Bulan ini, Kementerian Perdagangan mengajukan gugatan terhadap
Uni Eropa melalui WTO.

Baca Selengkapnya

Tiga Industri Ini Bermitra Sulap Rumput Gajah Jadi Biofuel

9 Maret 2017

Tiga Industri Ini Bermitra Sulap Rumput Gajah Jadi Biofuel

Tiga perusahaan itu adalah PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) bersama PT Pertamina (Persero) dan Toyota Motor Corporation.

Baca Selengkapnya

BPBD Sawit Klaim Campuran BBN pada Solar Capai 18,6 Persen

17 Juni 2016

BPBD Sawit Klaim Campuran BBN pada Solar Capai 18,6 Persen

Pencampuran bahan bakar nabati (BBN) pada solar diwajibkan mencapai 20 persen atau B20.

Baca Selengkapnya

Pertamina Serap 519 Ribu Kiloliter Biodiesel Per 2 Bulan

29 Maret 2016

Pertamina Serap 519 Ribu Kiloliter Biodiesel Per 2 Bulan

Penyerapan minyak sawit untuk biodiesel di dalam negeri akan
menaikkan harganya di pasar dunia.

Baca Selengkapnya

Rizal Ramli Lobi ASEAN Agar Pakai Biodiesel dari Sawit

4 Februari 2016

Rizal Ramli Lobi ASEAN Agar Pakai Biodiesel dari Sawit

Indonesia dan Malaysia lobi negara-negara
ASEAN agar beralih ke Biodiesel dengan
campuran minyak nabati dari CPO. Cina dan
India juga diajak.

Baca Selengkapnya