2005, Pemerintah Targetkan Produksi Padi 53 Juta Ton

Reporter

Editor

Senin, 10 Mei 2004 13:15 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Pertanian Bungaran Saragih menargetkan 2005 mendatang produksi padi menjadi 53 juta ton gabah kering giling (GKG). Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja dengan Komisi Pertanian DPR-RI, di Jakarta, Senin (10/5). Menurut Bungaran, target ditetapkan karenapermintaan bahan pangan pokok terus bertambah sejalandengan pertumbuhan penduduk dan pola konsumsimasyarakat yang masih tergantung pada beras. "Olehsebab itu, lanjutnya, program ketahanan pangan danpeningkatan ketersediaan pangan menjadi menjadiprioritas utama departemen pertanian" katanya.Untuk mencapai target tersebut, dia menjelaskan,pihaknya akan mengupayakan peningkatan produktifitasdan perluasan areal pertanian. Khusus perluasan arealdiprioritaskan di luar Jawa. Di samping itu, perbaikandan pemeliharaan infrastruktur, khususnya jaringanirigasi juga dilakukan. Ia menambahkan departemennya juga akanmencegah terjadinya konversi lahan pertanian menjadilahan industri atau pemukiman melalui undang-undangagraria.Bungaran memaparkan, beberapa kendala yang dihadapidalam upaya peningkatan ketahanan pangan anatara lainberkurangnya sumber daya air akibat kerusakan alam danlemahnya modal petani. Apalagi, dalam beberapa tahun terakhir produktivitas padi tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal ini disebabkan rendahnya teknologi, menurunnya penerapanintensifikasi oleh petani akibat penurunan daya belidan usaha tani yang semakin sensitif terhadap iklimdan serangan hama.Selain target produksi padi, katanya, pemerintah jugamenargetkan produksi bahan pokok lain seperti jagungkedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar dan ubikayu. Sementara produksi buah-buahandiharapkan mencapai 13,99 juta ton, sayuran 9,22 juta ton,tanaman obat 0,25 juta ton dan tanaman hias 154,4 juta tangkai.Untuk hasil peternakan, Bungaran menyebutkan, targetpopulasi sapi potong ditargetkan mencapai 12,6 jutaekor. Sedangkan hasil perkebunan mencapai hamper 16 juta ton terdiri dari produk kelapa sawit (CPO), kopi, kakao,karet, tebu, tembakau, lada, jambu mete dan tanaman serat.Pada bagian lain Bungaran menyampaikan, anggaransektor pertanian 2005 berdasarkan pembahasan denganBappenas yang dituangkan dalam RAPBN sebesar Rp 4,579triliun. Rincian dana adalah untuk ProgramPengembangan Agribisnis Rp 1,7 triliun, ProgramPeningkatan Ketahanan Pangan Rp.2,1 triliun, ProgramPemberdayaan Masyarakat Pertanian Rp.0,5 triliun, dan sisanya untuk kegiatan lain. Deptan juga merencanakanpinjaman/hibah luar negeri sebesar Rp 760 miliar yangakan digunakan untuk pengembangan agribisnis danketahanan pangan.Mawar Kusuma Tempo News Room

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

9 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

2 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

4 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

4 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

5 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

8 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

10 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

10 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya