TEMPO.CO, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) masih menunggu kabar tentang kegagalan peluncuran Satelit Telkom-3. "Sampai saat ini, kami masih berkoordinasi dengan Rusia mengenai kegagalan tersebut," ujar Head of Corporate Communication and Affair Telkom Slamet Riyadi ketika dihubungi Tempo.
Dia juga masih belum dapat memberikan penjelasan terperinci mengenai kronologi hilangnya satelit itu. "Kami sedang menunggu konfirmasi resmi dari pihak pembuat satelit, yaitu ISS Reshetnev Rusia," ujar Slamet.
Seperti diberitakan sebelumnya, roket Proton-M milik pemerintah Rusia gagal meluncur ke orbit setelah mengalami kegagalan mesin pendorong akhir. Satelit milik Telkom senilai US$ 150 juta yang berada di dalamnya tak sampai pada ketinggian operasional.
Laporan sementara menyebutkan, mesin pendorong Briz-M yang seharusnya bermanuver selama 18 menit 7 detik tidak bekerja sempurna. Pendorong terakhir ini hanya bekerja selama tujuh detik sehingga dipastikan gagal mengantar muatan ke orbit yang diinginkan.
Slamet menjelaskan, ada kemungkinan peluncuran yang dilakukan kemarin malam itu gagal karena roket yang digunakan tidak berfungsi sempurna, sehingga Satelit Telkom-3 tersebut gagal mengorbit dari Kosmodrom Baikonur, Kazakstan.
Kementerian Komunikasi dan Informatika pun menyatakan sejauh ini baru menerima informasi tentang kemungkinan hilangnya Satelit Telkom-3 tersebut dari pemberitaan media.
"Kami belum mendapat informasi resmi," ujar juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot S. Dewa Broto.
MARIA YUNIAR
Terpopuler:
Kekasih Anda Ternyata Gay? Kenali dari Matanya
Begini Pesawat NASA Mendarat di Mars
Gunung di Mars, Gambar Pertama Kiriman Curiosity
Obama Puji Pendaratan Curiosity di Mars
Pendaratan Curiosity di Mars, NASA Sebut Keajaiban
Mengapa Burung Cuckoo Harus Menyamar?
Tubuh Curiosity Mirip Manusia
Roket Rusia Gagal Bekerja, Satelit Telkom-3 Hilang
Samsung Luncurkan Galaxy Note 10 Inci
Tim formula UGM Bimasakti Berlaga di Jepang
Berita terkait
Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025
13 jam lalu
BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.
Baca SelengkapnyaCerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil
1 hari lalu
Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.
Baca SelengkapnyaLuhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali
4 hari lalu
Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.
Baca SelengkapnyaTeknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya
4 hari lalu
Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.
Baca SelengkapnyaOPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya
8 hari lalu
OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.
Baca SelengkapnyaVivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya
9 hari lalu
Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.
Baca SelengkapnyaKemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC
13 hari lalu
Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.
Baca SelengkapnyaOppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid
38 hari lalu
Pertama kali dirilis awal tahun ini, Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition menjadi ponsel pertama di dunia dengan pengaturan kamera periskop ganda.
Baca SelengkapnyaBRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana
40 hari lalu
Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.
Baca SelengkapnyaPembaruan Terbaru Android 15 Hadirkan Dukungan Konektivitas Satelit
45 hari lalu
Perubahan besar pada Android 15 DP2 adalah dukungannya terhadap konektivitas satelit di tingkat sistem operasi.
Baca Selengkapnya