TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengimbau kepada pemudik untuk berhati-hati terhadap jalur-jalur rawan longsor. "Saat ini pergantian cuaca tidak bisa ditebak, sehingga beberapa titik tersebut menjadi rawan ketika hujan," kata dia pada Jumat, 27 Juli 2012.
Data Kementerian Perhubungan menyebutkan ada 49 titik rawan longsor di jalur mudik Sumatera-Jawa-Bali. Hermanto mengatakan antisipasi yang dilakukan oleh kementerian adalah menempatkan alat berat evakuasi di areal tersebut.
Titik-titik longsor tersebut menurut Hermanto kebanyakan berada di jalur-jalur utama mudik. Di Provinsi Sumatera Utara titik rawan longsor ada di daerah Lawe Pakam, Kabanjahe, Sidikalang, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Tateng, Kabupaten Taput, Tandusan, Gunung Tua, dan Sipirok.
Untuk wilayah Jambi, Kementerian PU mencatatkan titik rawan longsor di Kabupaten Tanjung Jabang Barat di sepanjang jalur utama Merlung menuju Pekan Baru. Sedangkan di Bengkulu ada dua titik, yaitu Ipuh-Seblat dan Pasar Pedati-Kerkap.
Memasuki wilayah Sumatera Selatan pemudik diminta mewaspadai jalur Lahat-Tebing Tinggi, Simpang Air Dingin-Pagar Alam, Baturaja-Sugiwaras, Muara Enim-Simpang Sugiwaras. Di Lampung, untuk titik rawan longsor terpusat di jalur alternatif Gunung Kemala serta Liwa-Kota Bumi dan satu titik di jalur utama Wonosobo.
Memasuki wilayah Jawa Barat titik rawan longsor berada di Jalur Selatan, yaitu sepanjang Pagelaran hingga Malingping. Untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta persebarannya merata dari jalur utara dan selatan.
Titik rawan tersebut ada di Bumiayu-Aji Barang, Banyumas, Waleh, Banjarnegara, Kalibening, Purworejo, Wonosari, Weleri, Wonosobo, Mranggen, dan Sumber Lawang. Sedangkan di Jawa Timur tersebar di Tegalombo-Pacitan, Pare-Malang, Turen, Lumajang, Wongsorejo, Sumenep, dan Panarukan.
Sedangkan titik rawan longsor di Bali ada di Gilimanuk-Celukan Bawang, Cingit, Bedugul, Kabupaten Karang Asem, Salamadag, dan Klungkung. "Kami meminta para pemudik berhati-hati ketika melalu jalur-jalur tersebut," ujar Hermanto.
SYAILENDRA
Berita terkait
Sidang Isbat Digelar Tertutup, Ini Penjelasan dari Menteri Agama
5 Juni 2016
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menilai, sidang isbat digelar untuk menghindari dampak negatif.
Baca SelengkapnyaBagaimana Hukum Puasa di Bulan Rajab?
21 April 2015
"Memang banyak hadis yang mendukung pelaksanaan puasa sunnah."
Baca SelengkapnyaPuasa Perbarui Sistem Kekebalan Tubuh
13 Juni 2014
Puasa yang lama juga menurunkan enzim PKA yang ada hubungannya dengan penuaan dan hormon yang meningkatkan risiko kanker dan pertumbuhan tumor.
Baca SelengkapnyaMenu Lebaran dari Timur ke Barat ala Izabel Jahja
15 Agustus 2013
Di rumah keluarga Izabel Jahja, menu Lebaran-nya mulai ala Padang, Aljazair, Afrika Utara, hingga Prancis.
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran Beburu Nanas 'Si Madu' di Subang
14 Agustus 2013
Khusus nanas dan kerupuk melarat, penjualannya naik sampai 300 persenan.
Baca SelengkapnyaOleh-oleh Tahu Aci Khas Tegal Diserbu Pemudik
13 Agustus 2013
Saat musim arus balik Lebaran, setiap hari kios Putra Nata Jaya bisa menjual 8.000 tahu aci.
H+4 Lebaran, Ragunan Masih Dipadati Pengunjung
12 Agustus 2013
Berwisata saat libur Lebaran sudah menjadi tradisi masyarakat
Baca SelengkapnyaAcara Halal Bi Halal Sultan HB X Sepi
12 Agustus 2013
Sebelumnya selama dua kali halal bi halal berlangsung di Keraton Yogyakarta ketika suhu politik antara Sultan dan pemerintah pusat memanas.
Baca SelengkapnyaLebaran, Peggy Melati Sukma Mudik ke Bandung
12 Agustus 2013
Di Bandung, menu istimewa Lebaran ala Peggy Melati Sukma adalah kari kambing dan nasi kebuli.
Baca SelengkapnyaRieka Roeslan Emoh Pakai Pembantu Infal
12 Agustus 2013
Ditinggal pembantu mudik, Rieka Roeslan mengatakan tidak masalah. Dia enggak suka memakai orang tak dikenal, karena itu dia tak pakai pembantu infal.
Baca Selengkapnya