Pemerintah Minta Pengusaha Impor Kedelai Secara Kolektif  

Reporter

Editor

Rabu, 25 Juli 2012 14:24 WIB

Bayu Krisnamurti. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan meminta pengusaha tempe untuk melakukan impor bahan baku kedelai secara kolektif. Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamukthi, mengatakan impor kedelai secara kolektif akan mampu menekan harga kedelai di dalam negeri. “Jadi pengusaha bersama-sama mendatangkan bahan baku kedelai agar biaya lebih efisien,” kata Bayu di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2012.

Pemerintah akhirnya menghapus tarif bea masuk impor untuk bahan baku kedelai sebesar 5 persen menjadi 0 persen. Pembebasan bea masuk itu sendiri dilakukan dengan tujuan menekan harga kedelai di pasar dalam negeri. Kebijakan itu diterapkan mulai Agustus 2012 dan akan berlaku hingga Desember 2012.

Bayu mengatakan, impor kedelai secara kolektif perlu dilakukan agar harga kedelai tidak terus naik di tengah menurunnya produksi kedelai dunia. Impor kedelai secara kolektif itu, kata Bayu, bisa dilakukan dengan kerja sama antara asosiasi pengusaha dan koperasi pengrajin tahu tempe. “Contohnya, kerja sama dengan BULOG juga bisa dilakukan,” katanya.

Bayu juga berjanji akan memberikan fasilitas kepada pengusaha yang melakukan impor secara kolektif. “Mereka sebagai pelaku usaha. Pemerintah tidak bisa menjadi pelaku usaha. Karena itu, skalanya (impor kedelai) harus besar agar efisien,” katanya.

Bayu mengatakan produksi kedelai Indonesia hingga semester I tahun 2012 ini mengalami penurunan hingga 8,4 persen. Akibatnya harga semakin tertekan. Karena itu, dia menyatakan perlunya ditambah pasokan kedelai agar harga dalam negeri bisa disesuaikan. “Jadi kita harus objektif juga menilai impor kedelai karena produksi kedelai kita hanya 800 ribu ton dari kebutuhan 2 juta ton,” katanya.

Bayu mengatakan produksi kedelai dunia dari Amerika Serikat, Brazil, dan Argentina sebagai produsen terbesar juga saat ini sedang mengalami penurunan karena masalah cuaca.
Ditambah lagi, ketersediaan kedelai makin tipis dengan tingginya permintaan impor dari Cina. “Tiap tahun Cina impor kedelai 57 juta ton. Tahun ini bahkan mereka koreksi menjadi 61 juta ton. Jadi memang persaingan kedelai di luar negeri juga tinggi,” ujarnya.

Menurut Bayu, harga kedelai saat ini juga mengalami kenaikan sebesar 19 persen ketimbang harga bulan Januari 2012. Harga kedelai di Indonesia saat ini mencapai US$ 520 per ton. “Sedangkan bulan Januari harga kedelai US$ 435 setiap ton,” katanya.

DIMAS SIREGAR

Berita terkait

MG Sambut Baik Kebijakan Insentif Mobil Listrik CBU dan CKD

10 Januari 2024

MG Sambut Baik Kebijakan Insentif Mobil Listrik CBU dan CKD

MG menyambut baik pemberian insentif impor berupa pembebasan tarif bea masuk dan pajak penjualan barang mewah untuk mobil listrik CBU dan CKD.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tetapkan Insentif untuk Mobil Listrik CBU dan CKD

9 Januari 2024

Pemerintah Tetapkan Insentif untuk Mobil Listrik CBU dan CKD

Pemerintah resmi menetapkan insentif impor berupa pembebasan tarif bea masuk dan pajak penjualan barang mewah untuk mobil listrik CBU dan CKD

Baca Selengkapnya

IK-CEPA Diprediksi Genjot Industri Otomotif Indonesia dan Korea Selatan

19 Oktober 2022

IK-CEPA Diprediksi Genjot Industri Otomotif Indonesia dan Korea Selatan

Penghapusan tarif 5 persen terhadap produk otomotif saat IK-CEPA berlaku membuat harga banyak komponen kendaraan lebih kompetitif

Baca Selengkapnya

Pemerintah Gratiskan Bea Masuk Impor Kendaraan Listrik IKD, Ini Tujuannya

4 Maret 2022

Pemerintah Gratiskan Bea Masuk Impor Kendaraan Listrik IKD, Ini Tujuannya

Disediakan sejumlah insentif untuk mempercepat program kendaraan listrik, baik insentif fiskal maupun nonfiskal bagi pabrikan dan konsumen.

Baca Selengkapnya

Mobil Listrik Baterai Bebas Pajak Impor, Begini Aturan Barunya

26 Februari 2022

Mobil Listrik Baterai Bebas Pajak Impor, Begini Aturan Barunya

Bea masuk atau pajak impor mobil listrik baterai nol persen tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-13/MK.010/2022.

Baca Selengkapnya

India Minta Tesla Produksi Mobil Listrik Sebelum Potongan Pajak Bea Masuk

13 September 2021

India Minta Tesla Produksi Mobil Listrik Sebelum Potongan Pajak Bea Masuk

Kebijakan itu memberikan manfaat bea masuk kepada Tesla. India bahkan tidak memberikan konsesi serupa kepada perusahaan mobil lainnya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Batasi Kuota Produk Impor dari Australia

7 Juli 2020

Pemerintah Batasi Kuota Produk Impor dari Australia

Pemerintah akan menerapkan tarif preferensi untuk mengawasi produk impor dari Australia.

Baca Selengkapnya

Ini Rencana Mendag usai Arab Saudi Naikkan Bea Masuk 575 Produk

23 Juni 2020

Ini Rencana Mendag usai Arab Saudi Naikkan Bea Masuk 575 Produk

Pemerintah Arab Saudi resmi menaikkan bea masuk atas 575 jenis produk pada 18 Juni 2020 lalu.

Baca Selengkapnya

Untuk Tangani Covid-19, Impor Senilai Rp 32,9 M Bebas Fiskal

7 Mei 2020

Untuk Tangani Covid-19, Impor Senilai Rp 32,9 M Bebas Fiskal

Alat kesehatan senilai Rp 32,9 miliar yang digunakan untuk penanganan Covid-19 telah mendapat relaksasi fiskal.

Baca Selengkapnya

Tangani Corona, Pemerintah Hapus Bea Masuk 73 Barang Impor

19 April 2020

Tangani Corona, Pemerintah Hapus Bea Masuk 73 Barang Impor

Bea impor yang dibebaskan adalah untuk barang yang diperlukan dalam penanganan virus corona.

Baca Selengkapnya