TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Negeri Lampung (Unila) dan PT Graha Banten Lampung Sejahtera (GBLS) menandatangani kerja sama untuk Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KSISS). "Universitas kami siap untuk melakukan riset," ujar Rektor Unila, Sugeng P. Harianto, di Gedung Artha Graha, Kamis, 12 Juli 2012.
Sugeng menuturkan, Unila memiliki sumber daya manusia, termasuk para alumnus, yang akan mendukung riset tersebut. Menurut dia, semua program studi di universitas yang dipimpinnya akan diarahkan untuk melakukan riset itu. Sugeng menyebut studi teknik geofisika sebagai contoh.
Ia mengatakan, Unila akan menjalankan riset di bidang geofisika, lingkungan, serta pengembangan ekonomi di Lampung. Jika hanya mengandalkan keberadaan jembatan saja, maka tidak akan banyak keuntungan yang dirasakan masyarakat Lampung. Sugeng mengungkapkan bahwa sebelumnya Gubernur Lampung telah mengembangkan program agribisnis.
Direktur Utama GBLS, Agung R. Prabowo, menyatakan kerja sama dengan Unila diharapkan mampu memunculkan inovasi. "Kesulitan untuk menghadapi gempa, muson, serta arus laut, nantinya akan menghasilkan inovasi," kata Agung. Ia menngungkapkan perusahaannya bisa saja menunjuk konsultan untuk melakukan penelitian.
Namun Agung menilai, pada akhirnya para konsultan akan kembali mencari referensi dari Unila. Selain kerja sama dalam penelitian, kata Agung, GBLS juga menjalin kerja sama dengan Unila untuk pengembangan sumber daya manusia. Agung mengatakan, kapabilitas sumber daya lokal harus dikedepankan dalam proyek ini.
MARIA YUNIAR
Berita lain:
Tak Terima Dituding Korupsi, Direktur Merpati Mundur
SP Merpati Bersyukur Direktur Teknik Mundur
Disebut Korupsi, Direktur Teknik Merpati Mundur
2013, Rusia Siap Bangun Jalur Kereta di Kalimantan
Lampung dan Banten Diminta Belajar dari Kalteng