BI: Bantuan IMF Lewat Bank Sentral, Bukan Pemerintah
Reporter
Editor
Selasa, 10 Juli 2012 13:28 WIB
Darmin Nasution. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia menyatakan bantuan kepada Dana Moneter Internasional (IMF) bukan lewat pemerintah. Bantuan senilai Rp 9,34 triliun (US$ 1 miliar) kepada IMF itu akan dilakukan oleh bank sentral.
"Kami akan membeli surat berharganya IMF," ujar Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, usai bertemu dengan Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, di kantor Presiden, Selasa, 10 Juli 2012.
Surat berharga tersebut menjadi penanda komitmen Bank Indonesia dengan IMF yang mengarahkan kebijakan ekonomi Indonesia pada saat krisis Asia 1998. Proses pembeliannya pun dilakukan oleh BI. "Bukan pemerintah," kata dia.
Dengan membeli surat berharga milik IMF itu, Bank Indonesia akan memiliki surat berharga yang juga bisa menjadi cadangan devisa. "Jadi bukannya kami pinjamkan uang, lalu habis," kata dia. Lagipula, ia melanjutkan, surat berharga dari IMF itu sudah diakui dunia internasional sebagai cadangan devisa.
Pernyataan Darmin tersebut menegaskan ucapan Lagarde sebelumnya. Kontribusi bantuan IMF yang sama juga ditawarkan lembaga donor ini kepada 188 negara anggotanya.
"Ini bukan hadiah, bukan hibah, tapi cadangan negara yang diberikan kepada IMF," kata mantan Menteri Keuangan Prancis ini. Lagarde menambahkan, komitmen US$ 1 miliar itu bisa menjadi second line of defense.
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
27 hari lalu
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.