Proyek Jembatan Selat Sunda Tunggu Studi Kelayakan  

Reporter

Editor

Kamis, 5 Juli 2012 09:20 WIB

Jembatan Selat Sunda

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Azhar Lubis, menyatakan investor asing yang ingin menggarap pembangunan Jembatan Selat Sunda harus menunggu studi kelayakan proyek tersebut. “Harus ada hasil feasibility study dulu. Kalau layak, baru pengerjaannya dilelang,” ujarnya kepada Tempo, Rabu 5 Juli 2012.

Dia menjelaskan, hasil studi kelayakan penting untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak dikerjakan atau tidak. Alasannya, pemerintah juga harus bisa memberi jaminan kepada swasta jika terjadi sesuatu dengan proyek tersebut. “Kalau terjadi apa-apa, siapa yang akan tanggung jawab? Mereka pasti akan mengklaim (menuntut) ke pemerintah,” kata Azhar.

Azhar mengaku belum mengetahui rencana pemrakarsa Jembatan Selat Sunda, pengusaha Tomy Winata, yang ingin menggandeng perusahaan Jepang dalam proyek tersebut. Tomy ikut dalam konsorsium PT Graha Banten Lampung Sejahtera yang terdiri atas Grup Artha Graha serta pemerintah Banten dan Lampung.

Menurut dia, pihak asing yang ingin mengerjakan proyek di Indonesia harus berkoordinasi dengan BKPM. “Kalau mitra kerja, mungkin. Tapi kalau mau menggarap proyek, harus koordinasi (dengan BKPM).”

Meskipun begitu, Azhar menegaskan, asing belum akan ikut dalam pengerjaan pembangunan Jembatan Selat Sunda. “Pokoknya harus ada hasil studi kelayakan dulu, baru kemudian proyek pengerjaannya dilelang kalau memang dinyatakan layak.”

Konsorsium PT Graha Banten Lampung Sejahtera kemarin mengumpulkan sejumlah investor asing untuk ikut dalam proyek tersebut. "Kami sudah melakukan pembicaraan dengan investor yang akan menjadi mitra kami dari Jepang, Korea, Cina, dan Amerika," kata Presiden Direktur Graha Banten Lampung, Agung R. Prabowo, melalui pesan singkat kepada Tempo.

Konsorsium bertemu dengan Kementerian Ekonomi dan Industri Jepang dalam rangka menjajaki kerja sama pembangunan proyek Jembatan Selat Sunda. Rapat yang digelar di lantai sembilan gedung Bank Artha Graha ini diikuti sekitar 10 orang, tiga di antaranya perwakilan dari Jepang. Rapat berakhir sekitar pukul 15.00 WIB.

Dia mengatakan, pihaknya masih berpegang teguh pada Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2011. "Kami tahunya hanya bekerja saja. Kami merujuk pada perpres yang berlaku. Makanya, mereka semua pihak yang ingin bekerja sama, kami sambut," kata Agung.

Seusai rapat, pihak Jepang menolak diwawancarai. Menurut Agung, pihak Jepang tertarik dan meminta informasi bagaimana perusahaan dari negaranya bisa ikut terlibat. "Mereka Director International Finance Corporation.” Namun dalam pertemuan tersebut belum ada komitmen soal pendanaan.

Deputi Bidang Infrastruktur Kementerian Perekonomian, Lucky Eko Wuriyanto, menyatakan proses pembangunan proyek Jembatan Selat Sunda terancam mundur dari target 2014. Hal itu disebabkan oleh usulan dari pemrakarsa proyek, Graha Banten Lampung Sejahtera, agar persiapan studi kelayakan dikerjakan lebih dari dua tahun. "Kemungkinan begitu. Tapi kami masih upaya. Sebetulnya bisa cari cara untuk sampai ke arah tender sebelum dua tahun," ujarnya.

Terkait dengan rencana revisi perpres, Lucky tidak mau berkomentar. Alasannya, revisi tersebut hingga saat ini masih dibicarakan. "Saya tidak mau komentar. Tinggal menunggu tanda tangan Presiden. Sekarang sudah di Sekretariat Negara.”

ALI NY | DIMAS SIREGAR | ANGGA SUKMA WIJAYA | SYAILENDRA

Berita terkait:
Pembangunan Jembatan Selat Sunda Terancam Mundur
PU : Pemerintah Siap Gelar Studi Kelayakan JSS
Alasan Agus Marto Merevisi Perpres Selat Sunda
Menteri Keuangan Tolak Jamin Studi Kelayakan Jembatan Selat Sunda
Dana Studi Kelayakan Selat Sunda Maksimal Rp 1,5 T
Tommy Winata Lirik Bangun Jembatan Selat Sunda

Berita terkait

Bicarakan Tol Trans Sumatera, Hatta Rajasa Ungkit Proyek Jembatan Selat Sunda

9 September 2021

Bicarakan Tol Trans Sumatera, Hatta Rajasa Ungkit Proyek Jembatan Selat Sunda

Hatta Rajasa kembali mengangkat usulan pembangunan Jembatan Selat Sunda ketika membahas soal Jalan Tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Faktor Geologi, SebabTak Dibangunnya Jembatan Selat Sunda

2 Juni 2015

Faktor Geologi, SebabTak Dibangunnya Jembatan Selat Sunda

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan Kementerian ESDM tidak merekomendasikan pembangunan jembatan Selat Sunda.

Baca Selengkapnya

Jembatan Selat Sunda Tak Punya Identitas Bangsa  

7 November 2014

Jembatan Selat Sunda Tak Punya Identitas Bangsa  

"Lebih penting jalan Tol Trans Sumatera untuk dibangun. Apalagi kalau menguntungkan masyarakat banyak."

Baca Selengkapnya

Jembatan Selat Sunda Batal, Merak Bakal Diperluas  

6 November 2014

Jembatan Selat Sunda Batal, Merak Bakal Diperluas  

Masyarakat dinilai lebih memilih penyeberangan laut karena murah.

Baca Selengkapnya

Proyek Jembatan Selat Sunda Batal, Ini Gantinya  

5 November 2014

Proyek Jembatan Selat Sunda Batal, Ini Gantinya  

Kata Menteri Sofyan Djalil, Jembatan Selat Sunda bisa digantikan dengan kapal cepat.

Baca Selengkapnya

Jonan: Proyek JSS Digantikan Pendulum Nusantara

5 November 2014

Jonan: Proyek JSS Digantikan Pendulum Nusantara

Pendulum Nusantara atau tol laut sesuai dengan visi-misi Kabinet Kerja Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

JSS Batal, Kawasan Ekonomi Tanjung Lesung Mangkrak  

5 November 2014

JSS Batal, Kawasan Ekonomi Tanjung Lesung Mangkrak  

Untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung diperlukan infrastruktur penunjang, salah satunya Jembatan Selat Sunda.

Baca Selengkapnya

Jembatan Selat Sunda Ancaman bagi Indonesia  

5 November 2014

Jembatan Selat Sunda Ancaman bagi Indonesia  

Pemerintah Jokowi menegaskan tidak melanjutkan pembangunan megaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS).

Baca Selengkapnya

Menteri PU Siap Setop Proyek Jembatan Selat Sunda

4 November 2014

Menteri PU Siap Setop Proyek Jembatan Selat Sunda

Meski siap secara teknis, Menteri Basuki menilai Jembatan Selat Sunda tidak diterima secara politis.

Baca Selengkapnya

Proyek Jembatan Selat Sunda Dihentikan  

3 November 2014

Proyek Jembatan Selat Sunda Dihentikan  

Jembatan Selat Sunda dianggap tidak selaras dengan konsep kemaritiman Presiden Joko Widodo

Baca Selengkapnya