TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegera yang berkunjung ke Indonesia pada Mei 2012 mencapai 650.883 orang. Jumlah tersebut meningkat sebesar 8,45 persen dibandingkan pada Mei 2011 (year on year).
\"Jika dibandingkan April 2012 (month on month), jumlah wisatawan mancanegara juga mengalami kenaikan sebesar 3,96 persen,\" kata Kepala BPS, Suryamin, saat merilis data BPS di kantornya di Jakarta, Senin, 2 Juli 2012.
Menurut dia, jumlah wisatawan mancanegara yang datang langsung melalui 19 pintu masuk utama pada Mei 2012 meningkat 8,89 persen dibandingkan pada Mei 2011, yaitu 564.557 orang. \"Jika dibandingkan April 2012, naik 4,26 persen,\" katanya.
Sementara itu, jumlah wisatawan yang datang melalui pintu masuk Ngurah Rai, Bali, pada Mei 2012 naik 5,59 persen dibandingkan kedatangan selama Mei 2011. \"Namun, jika dibandingkan April 2012, ada penurunan 0,97 persen wisatawan yang masuk melalui Ngurah Rai,\" ujar dia.
Secara kumulatif, selama Januari hingga Mei 2012, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia mencapai 3.180.779 orang. \"Meningkat 8,81 persen dibandingkan periode yang sama pada 2011,\" kata Suryamin.
Dia menjelaskan kenaikan jumlah wisatawan mancanegara ini terjadi di sebagian besar pintu masuk utama. Persentase kenaikan tertinggi tercatat di pintu masuk Banda Husein Sastranegara, Bandung, sebesar 26,53 persen, diikuti Polonia Medan, 13,87 persen, dan Soekarno-Hatta, Jakarta, 10,44 persen.
Sementara itu, lima pintu lainnya mengalami penurunan. Penurunan tertinggi terjadi di Bandara BIL, Mataram, yaitu sebesar 11,70 persen. Diikuti Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekan Baru, sebesar 7,10 persen.
Sedangkan untuk tingkat hunian kamar hotel berbintang di 20 provinsi di Indonesia mencapai kenaikan rata-rata 53,63 persen pada Mei 2012 atau naik 1,50 poin dibandingkan Mei 2011 yang mencapai 52,13 persen.
Pada Mei 2012, tingkat hunian tertinggi tercatat di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 64,52 persen. Diikuti Provinsi Lampung 63,73 persen dan Bali 60,21 persen. \"Yang terendah berada di Riau yang hanya 39,25 persen,\" kata Suryamin.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terkait
Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor
10 jam lalu
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS
12 jam lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaBPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015
17 jam lalu
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan
Baca Selengkapnya17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara
4 hari lalu
BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.
Baca SelengkapnyaBPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik
4 hari lalu
Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?
14 hari lalu
Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
14 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaImpor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik
14 hari lalu
BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.
Baca SelengkapnyaBPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
14 hari lalu
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.
Baca SelengkapnyaBPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan
14 hari lalu
BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.
Baca Selengkapnya