Darmin: Aturan Kepemilikan Saham Bank Rumit

Reporter

Editor

Senin, 2 Juli 2012 06:14 WIB

Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono dan Pjs Gubernur Senior Darmin Nasution saat memberikan keterangan di Gedung BI, Jakarta, Rabu (6/1).BI mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di level 6,5%, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi.TEMPO/Dinul Mu
TEMPO.CO , Jakarta: Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan aturan tentang kepemilikan saham bagi bank dengan peringkat good corporate governance yang rendah sangat rumit.



"Mungkin kami mau menyatukan aturan itu dengan multiple license atau izin berjenjang," katanya.



Bank Indonesia akan menerbitkan peraturan Bank Indonesia tentang struktur kepemilikan saham. Dalam peraturan itu disebutkan bahwa bank yang memiliki peringkat tata kelola kesehatan ke-3, ke-4, dan ke-5 harus menyesuaikan diri dengan aturan struktur kepemilikan saham. Bank yang kurang sehat diberi kesempatan selama tiga periode (setiap periode terdiri atas enam bulan) untuk memperbaikinya.



Struktur kepemilikan yang dimaksudkan adalah 40 persen untuk investor institusi keuangan dan 30 persen untuk investor institusi non-keuangan berlembaga hukum. Bagi investor individu, batas kepemilikan maksimal sebesar 20 persen.



Peringkat kesehatan yang dipakai adalah per Desember 2013. Bila hingga Desember 2013 tidak ada perbaikan, BI akan memberi kesempatan kepada bank tersebut mencari investor baru selama lima tahun. Aturan itu rencananya mulai berlaku pada akhir Juni 2012. Namun, hingga memasuki Juli, aturan tersebut belum dikeluarkan. Kami masih melihat berbagai kemungkinan mengenai pemberlakuan aturan ini. Tunggu saja, ya, katanya.



Kepala Ekonomi BNI Ryan Kiryanto pernah mengatakan, rencana BI mengeluarkan aturan kepemilikan saham mayoritas diprediksi menimbulkan potensi komplikasi dengan aturan yang sudah berlaku sebelumnya. Selama ini batas maksimal kepemilikan saham di Indonesia yang mencapai 99 persen ini berangkat dari Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1999.



SATWIKA | SUTJI



Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

23 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya