BI Siapkan Aturan Bank Tanpa Cabang

Reporter

Editor

Senin, 2 Juli 2012 05:56 WIB

Darmin Nasution. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO , Jakarta:Bank Indonesia akan menyiapkan kebijakan dan peraturan kegiatan operasional branchless banking atau konsep perbankan tanpa cabang melalui teknologi informasi ataupun kerja sama dengan industri lain. Perluasan layanan perbankan ini diharapkan meningkatkan akses masyarakat yang selama ini belum terjangkau lembaga keuangan.



Dalam pemberlakuan konsep perbankan tanpa cabang ini, Gubernur BI Darmin Nasution mengakui bank sentral belum menunjuk pihak yang berperan sebagai banking agent. Kami masih melakukan standardisasi karena variasi agen sangat banyak, ujarnya kepada Tempo.



Banking agent adalah agen non-perbankan yang bertugas melayani transaksi nasabah dengan bank. Agen tersebut merupakan pengganti kantor cabang yang didirikan di daerah.



Menurut Darmin, tujuan pemberlakuan branchless banking adalah keamanan bagi nasabah. Perputaran uang di kalangan pedagang yang menetap di daerah begitu cepat sehingga, untuk melakukan transfer, mereka tidak perlu lagi mendatangi kantor cabang. Kami mengurangi risiko keamanan, ujarnya.



Mengenai kemungkinan BI menunjuk provider telepon seluler, Darmin belum bisa memastikan. Bisa jadi kami juga menunjuk jaringan minimarket atau kantor pos.



Seperti diketahui, branchless banking mengadopsi sistem mobile banking yang telah lebih dulu diterapkan sejumlah bank. Masyarakat diberi kemudahan bertransaksi karena dapat dilakukan melalui telepon seluler dan tidak perlu lagi pergi ke bank.



Pengamat perbankan Destry Damayanti menilai penerapan konsep perbankan tanpa cabang sangat efektif. "Indonesia perlu menerapkan hal ini sebab ada kendala geografis yang harus diatasi dengan telekomunikasi," ujarnya.



Selain efektif, menurut dia, cara tersebut lebih ekonomis dibandingkan dengan membangun kantor-kantor cabang baru. "Untuk melakukan terobosan, dibutuhkan keberanian yang harus dilakukan perbankan."



Perihal pihak yang akan dijadikan agen, Darmin menambahkan, sejumlah pihak berpeluang mendapatkan posisi tersebut. Destry menyebutkan provider ponsel, jaringan minimarket, dan toko kelontong. Ia mengatakan sistem ini tidak akan mematikan fungsi koperasi, yang biasa dijadikan tempat menyimpan uang oleh masyarakat daerah. "Bisa saja koperasi dijadikan agen.



Ekonom Institute for Development of Economics and Finance, Ahmad Erani Yustika, mengatakan konsep branchless banking bisa saja diterapkan. Namun jangan terlalu berharap hal itu bisa berdampak besar terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat. Efektivitas konsep ini tergantung kondisi wilayah.



SATWIKA MOVEMENTI | SETIAWAN

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

16 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

18 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

4 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya