Menteri Armida: Indonesia Bukan Negara Gagal

Reporter

Editor

Senin, 25 Juni 2012 15:19 WIB

Armida Alisjahbana. TEMPO/Adri Irianto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisyahbana menegaskan bahwa survei yang dilakukan lembaga swadaya masyarakat asal Amerika Serikat, Fund for Peace, perihal Failed State Index (FSI) tidak menyebut Indonesia sebagai negara gagal.

"Sebaliknya, FSI justru menunjukkan Indonesia dalam kondisi baik, bukan buruk," ujar Armida saat ditemui di gedung Bappenas, Senin, 25 Juni 2012.

Armida menjelaskan tidak bisanya Indonesia disebut negara gagal terlihat pada status Indonesia di indikator FSI. Dari 12 indikator FSI yang terdiri atas Demographic Pressure, Refugees, Group Grievance, Human Flight, Uneven Development, Economic Decline (Poverty), Legitimacy of The State, Public Services, Human Rights, Security Apparatus, Factionalized Elites, dan External Intervention, Indonesia hanya mendapat status buruk di Demographic Pressure dan Group Grievance.

"Contoh Demographic Pressure seperti bencana alam, penyakit, dan polusi. Sementara Group Grievance seperti diskriminasi, penindasan, dan kekerasan etnis," Armida menuturkan.

Kedua indikator tersebut menunjukkan Indonesia terus memburuk dalam enam tahun terakhir (2007-2012). Sebagai gambaran, indikator Demographic Pressure yang pada tahun 2007 mendapat nilai 7, tahun 2012 telah meningkat menjadi 7,4.

Armida mengatakan di luar dua indikator bernilai buruk tadi Indonsia mendapat 6 indikator yang bernilai baik dan 4 yang bernilai stagnan. Enam indikator yang bernilai baik adalah Refugees, Human Flight, Uneven Development, Economic Decline, Public Services, dan External Intervention.

Sedangkan 4 indikator yang bernilai stagnan adalah Legitimacy of The State, Human Rights, Security Apparatures, dan Factionalized Elites. "Stagnan bisa dikatakan berada di tengah-tengah, bukan buruk ataupun baik."

Armida mengakui bahwa apabila keseluruhan nilai dari ke-12 indikator pada tahun 2012 ditotal, Indonesia memiliki nilai FSI 80,6 alias masuk dalam kategori buruk (warning). Namun, kata Armida, FSI mencatat kinerja ekonomi Indonesia dalam kondisi moderat, sehingga masih bisa dilakukan perbaikan.

"Untuk indikator yang nilainya baik akan kami pertahankan, yang buruk akan langsung dipercepat perbaikannya, sementara yang stagnan akan diperbaiki dan ditingkatkan," ujar Armida sambil menambahkan semua indikator FSI sudah menjadi bagian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 dan Rencana Kerja Pemerintah 2013.

Terakhir Armida menegaskan bahwa perbaikan terhadap indikator-indikator yang buruk tidak bisa dibebankan pada pemerintah saja. Ia mengatakan rakyat harus berperan serta agar Indonesia bisa segera naik tingkat ke status moderat.

ISTMAN MP

Berita terkait

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

2 jam lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

10 jam lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

19 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

23 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

1 hari lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

1 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

1 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

2 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya