TEMPO.CO, Jakarta - PT Bakrie and Brothers Tbk. (BNBR) berencana menjual aset dua anak usahanya senilai US$ 150 juta untuk mencari dana segar, mendanai modal kerja tahun ini. Sulitnya mencari pinjaman menjadi salah satu alasannya.
Direktur Keuangan BNBR, Eddy Soeparno, mengatakan sulitnya mendapatkan pinjaman karena krisis ekonomi Eropa dan Amerika Serikat saat ini mendorong perseroan menjual asetnya. Bukan hanya itu, perseroan juga khawatir menerbitkan obligasi. "Akhirnya kami mencari sumber pendanaan baru melalui penjualan aset anak usaha yang telah beroperasi," ujarnya di Jakarta, Rabu, 20 Juni 2012.
Ia menyatakan kedua anak usaha itu bergerak di bidang manufaktur. Namun ia enggan menyebutkan kedua perusahaan itu. "Saat ini ada empat perusahaan yang tertarik mengakuisisi kedua anak usaha ini. Dua di antaranya dari Eropa dan India, dan sisanya dari dalam negeri."
Direktur Utama BNBR, Bobby Gafur Umar, mengatakan dana segar tersebut rencananya akan digunakan untuk sejumlah proyek infrastruktur dan pembangkit listrik tahun ini. Adapun sejumlah proyek yang digarap adalah proyek jalan tol, proyek pembangkit listrik di Kalimantan Timur dan Sumatera Utara, serta proyek pembangkit listrik panas bumi di Jawa Timur.
"Dananya tidak sedikit, tapi kami prioritaskan pembangunan proyek-proyek ini melalui kerja sama atau berpartner. Kami mencari partner yang kuat baik dari teknologi maupun kuat pendanaanya," dia mengatakan.
Di tengah kondisi pasar global yang memburuk seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, serta outlook negatif yang baru saja diterima India, dia berhati-hati menggandeng mitra partner. "Sebab kondisi tersebut berdampak langsung pada penurunan harga minyak, dan harga komoditas seperti emas dan batu bara, sehingga kami harus hati-hati."
JAYADI SUPRIADIN
Berita terkait
Rentan Bangkrut, Pengusaha Pariwisata Minta Bantuan Sandiaga Uno
18 Maret 2021
Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani meminta bantuan Menteri Sandiaga Uno agar pemerintah mengeluarkan kebijakan restrukturisasi utang untuk sektor pariwisata.
Baca SelengkapnyaCentury21 Metro Klarifikasi Iklan Penjualan Senayan City
29 September 2017
Senayan City tidak dijual. Iklan dipasarkan tanpa bertemu langsung dengan penjual bangunan untuk memastikan validitas iklan.
Baca SelengkapnyaPertengahan Tahun Ini Jasa Marga Targetkan Sekuritisasi Aset
30 April 2017
PT Jasa Marga (Persero) Tbk berencana melakukan sekuritisasi aset dalam rangka menggalang dana.
Baca SelengkapnyaYusril Ihza Mahendra Optimistis Dahlan Iskan Bebas dari Dakwaan
13 April 2017
Yusril Ihza Mahendra optimistis kliennya, Dahlan Iskan, bebas dari dakwaan jaksa dalam perkara pelepasan aset BUMD Provinsi Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Ini Kelola Aset PLN Yang Tak Terpakai
6 April 2017
PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) bekerjasama dengan PLN mengelola aset-aset tidak terpakai milik perusahan setrum tersebut.
Pelepasan Aset Daerah Harus Mendapat Persetujuan DPRD
20 Oktober 2016
Jika sudah dihitung, boleh ditukar guling dengan aset yang harganya sama atau harga di atasnya.
Baca SelengkapnyaTersangkut Kasus Jual Aset, Dahlan Iskan Seret Eks Gubernur
20 Oktober 2016
Dahlan Iskan siap menyerahkan salinan dokumen perizinan tersebut ke kejaksaan jika diminta.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Jual Nokia ke Foxconn Seharga Rp 4,7 Triliun
19 Mei 2016
Penjualan Nokia ke Foxconn Technology Group mencakup aset Microsoft Mobile Vietnam dan 4.500 karyawan.
Baca SelengkapnyaKompensasi Aset Eks Gafatar di Kutai Terkendala Aturan
2 Februari 2016
Pemerintah Kutai tak berani membayarkan kompensasi bagi eks Gafatar takut bermasalah hukum di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaJaksa Penjual Aset Negara Bebas, Pembelinya Malah Ditahan
4 Desember 2015
JW membeli aset berupa tanah dan gedung dari jaksa di Kejati NTT. Aset itu disita dari terpidana pembobol BNI, Adrian Woworuntu.
Baca Selengkapnya