Harga Minyak Tembus US$ 84/Barel di Pasar Asia  

Reporter

Editor

Jumat, 15 Juni 2012 09:01 WIB

REUTERS/Raheb Homavandi/Files

TEMPO.CO, New York - Harga minyak mentah berjangka dalam perdagangan Kamis naik setelah bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk membantu pertumbuhan ekonomi. Selain itu, organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) juga tidak menaikkan produksinya, dalam pernyataannya yang dibacakan di Wina.

Kekhawatiran akan terjadinya kontraksi pertumbuhan global membuat beberapa anggota OPEC merencana akan memangkas produksi minyaknya sehingga mendorong kenaikan harga. Sebanyak 12 negara anggota setuju untuk tetap mempertahankan produksi minyaknya sebesar 30 juta barel per hari.

“Anggota OPEC juga mengkonfirmasi kesiapan mereka untuk segera merespon perkembangan guna mestabilkan harga jika dianggap berbahaya,” demikian isi pernyataan tersebut.

Harga minyak mentah jenis light sweet dalam perdagangan semalam ditutup naik US$ 1,29 (1,6 persen) menjadi US$ 83,91 di bursa komoditas New York. Di pasar elektronik Asia, harga minyak kembali naik US$ 0,46 (0,55 persen) menjadi US$ 84,38 per barel.

Beberapa para analis memperkirakan bahwa kartel minyak dunia akan menambah kuota produksi minyaknya, meskipun ada kekhawatiran bahwa OPEC akan memutuskan untuk memangkas produksinya untuk mendongkrak harga yang telah turun di bawah US$ 100 per barel sejak awal Mei lalu.

Pasar juga khawatir bahwa dampak sanksi Uni Eropa terhadap Iran yang secara resmi berlaku mulai 1 Juli. Namun Arab Saudi mengatakan akan meningkatkan produksinya untuk mengimbangi berkurangnya pasokan dari Iran.

Produksi aktual OPEC telah berada di atas kuota resmi, menurut survei Platts, dan menunjukkan produksi rata–rata 31,75 juta barel per hari di bulan Mei lalu.

Para investor juga mencerna data terbaru ekonomi AS untuk melihat prospek permintaan. Sebelumnya, data ekonomi AS menunjukkan bahwa angka klaim pengangguran naik 6 ribu jiwa menjadi 386 ribu jiwa. Sedangkan harga konsumen di bulan Mei lalu turun 0,3 persen, ini merupakan penurunan paling tajam dalam tiga tahun terakhir yang mencerminkan turunnya harga bensin.

“Data inflasi hanya sebuah ironi, sedangkan klaim pengangguran mingguan sangat mencemaskan,” kata Matt Smith, analis dari Summit Energy.

Harga gas alam untuk kontrak bulan Juli naik 31 sen (1,68 persen) menjadi US$ 2,495 per mBTU.

Energy Information Admistration (EIA) melaporkan bahwa persediaan komoditas tersebut naik 67 miliar kaki kubik hingga 8Juni lalu. Analis yang disurvei Platts memprediksikan sekitar 71–75 miliar kaki kubik.

“Rendahnya peningkatan persediaan dari perkiraan menunjukkan bahwa tidak banyak pengalihan dari penggunaan batu bara ke gas telah diantisipasi, atau produksi gas sendiri yang mungkin telah menurun dalam periode terakhir,” kata Tim Evans, analis energi dari Citigroup dalam Citi Futures Perspektif.

MARKETWATCH / VIV B. KUSNANDAR

Berita terkait

Bakamla Tangkap Tanker Penyelundup BBM di Batam

27 Agustus 2022

Bakamla Tangkap Tanker Penyelundup BBM di Batam

Kejadian tersebut bermula saat petugas Bakamla berpatroli mendeteksi adanya sebuah tanker mencurigakan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bebaskan Kapal Tanker Iran MT Horse

30 Mei 2021

Indonesia Bebaskan Kapal Tanker Iran MT Horse

Bakamla menyita kapal MT Horse berbendera Iran dan kapal MT Freya berbendera Panama atas dugaan transfer minyak ilegal 24 Januari lalu

Baca Selengkapnya

Polda Metro Bongkar Praktik Penggelapan Minyak Goreng Curah  

21 April 2017

Polda Metro Bongkar Praktik Penggelapan Minyak Goreng Curah  

Pelaku penggelapan minyak goreng curah merusak segel pabrik dan mengeluarkan minyak ke penadah hingga 10 ton per bulan.

Baca Selengkapnya

Atasi Pencurian Minyak, BPH Migas Libatkan KPK  

4 April 2017

Atasi Pencurian Minyak, BPH Migas Libatkan KPK  

BPH Migas menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menanggulangi pencurian bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Diselundupkan ke Timor Leste,Aparat Belu Sita 1705 Liter BBM

28 Februari 2017

Diselundupkan ke Timor Leste,Aparat Belu Sita 1705 Liter BBM

Aparat satgas perbatasan RI-Timor Leste Yonif 641 Beruang dan Bea Cukai Kabupaten Belu, NTT, mengamankan 1.705 liter BBM yang hendak diselundupkan.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Pengeboran Minyak Ilegal di Musi Banyuasin

16 Januari 2017

Reaksi DPR Soal Pengeboran Minyak Ilegal di Musi Banyuasin

Pengeboran ilegal memicu ledakan dan menyebabkan 18 korban luka di Talang Saba Dusun III, Kecamatan Plakat Tinggi, Musi Banyuasin.

Baca Selengkapnya

Polisi Lhokseumawe Tangkap Truk Pembawa Minyak Mentah Ilegal

22 Juli 2016

Polisi Lhokseumawe Tangkap Truk Pembawa Minyak Mentah Ilegal

Truk itu kini ditahan di Mapolres Lhokseumawe untuk diperiksa lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Premium ke Malabo Digagalkan, Begini Ceritanya

28 November 2015

Penyelundupan Premium ke Malabo Digagalkan, Begini Ceritanya

Penyelundupan Premium Digagalkan, Begini Ceritanya

Baca Selengkapnya

Bea-Cukai Tunggu Hasil Penyelidikan Kapal Sea Jade

2 Desember 2014

Bea-Cukai Tunggu Hasil Penyelidikan Kapal Sea Jade

"Kami serahkan ke Polda biar diselidiki siapa yang punya, siapa bekingnya," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono di Bank Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bea-Cukai Amankan Dua Kapal Minyak Mentah

16 Oktober 2014

Bea-Cukai Amankan Dua Kapal Minyak Mentah

Kedua kapal dan muatannya tidak dilengkapi dengan dokumen yang sah.

Baca Selengkapnya