TEMPO.CO, Surabaya - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan kelemahan birokrasi pemerintah di Indonesia disebabkan para pegawai negeri sipil (PNS)-nya tak bisa menggunakan kemampuan fisiknya secara maksimal. Karena itu, untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang cepat maju, Dahlan berharap para sarjana tidak menjadikan PNS sebagai cita-cita.
"Kalau Anda jadi PNS, ndak akan maju. Anda dibatasi jam kerja, kemampuan fisik Anda tidak akan bisa digunakan maksimal," kata Dahlan ketika menjadi pembicara dalam seminar kewirausahaan yang diselenggarakan majalah Tempo di Surabaya, Kamis, 31 Mei 2012.
Dahlan mencontohkan, seorang PNS tak mungkin bekerja selama 24 jam di kantor. Selain kantornya sudah tutup, PNS yang bekerja berlebihan akan menjadi bahan pergunjingan di internal rekan-rekan kerjanya.
Karena itu, di hadapan 1.500 mahasiswa dari beragam perguruan tinggi di Jawa Timur itu, Dahlan berpesan kepada para sarjana untuk memilih menjadi pengusaha ketimbang jadi pegawai.
Apalagi, jumlah pengusaha di Indonesia saat ini baru mencapai 0,8 persen dari total penduduk. Padahal, untuk menjadi negara maju, jumlah pengusaha minimal haruslah dua persen dari jumlah penduduk.
Dahlan optimis Indonesia akan segera menjadi negara maju. Pertumbuhan ekonomi yang terus naik di tengah kekisruhan politik merupakan satu indikasi jika antara ekonomi dan politik di Indonesia sudah bisa terpisah dan ini akan menjadi modal awal untuk segera menjadi negara maju. "Asean itu 11 negara, tapi 51 persen ekonomi dipegang Indonesia. Kalau 10 negara Asean disatukan, mereka hanya 49 persen saja," kata bos Jawa Pos ini.
Dahlan mengingatkan, meskipun negara-negara di Amerika dan Eropa sedang mengalami krisis keuangan, bukan berarti masyarakat di kawasan itu sudah menderita. Begitu pun masyarakat Indonesia. Meskipun di Indonesia tidak terjadi krisis, juga bukan berarti masyarakat Indonesia sudah makmur.
"Ada yang khotbah, Amerika dan Eropa sudah hancur. Itu salah. Mereka susah, tapi susahnya orang kaya itu beda dengan susahnya orang miskin. Sesenang-senangnya kita itu, ya, masih miskin," kata Dahlan.
Dahlan menambahkan saat ini setidaknya terdapat enam perusahaan asal Indonesia yang masuk kelas dunia. Minimal tahun depan, kapitalisasi pasar modal di Indonesia diprediksi akan mengalahkan Singapura.
FATKHURROHMAN TAUFIQ