TEMPO.CO, Jakarta - Rencana PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk untuk melepas sebagian kepemilikan saham di anak usaha PT BNI Life semakin menemukan titik terang. Pasalnya, perusahaan telah membicarakan ke sejumlah investor yang serius untuk memiliki saham di BNI Life. "Sejak beberapa bulan lalu, potensi (investor) yang mungkin bisa diajak serius sudah mengerucut," kata Direktur Keuangan BNI, Yap Tjay Soen, di Jakarta, Senin, 28 Mei 2012.
Peminat saham BNI Life semakin menciut karena BNI telah memberikan kriteria yang penting untuk dipenuhi oleh setiap investor. Menurut Yap, peminat BNI Life setidaknya harus menawarkan valuasi di atas transaksi yang terjadi di PT Asuransi jiwa Sinarmas tahun lalu.
Saat itu, PT Sinarmas Multiartha Tbk menjual sebagian kepemilikannya kepada Mitsui Sumitomo. Setelah penjualan itu, kepemilikan Sinarmas di Asuransi Jiwa Sinarmas mengecil dari 99,99 persen menjadi 50 persen. Nilai transaksi pun mencapai Rp 7 triliun.
Ada sejumlah alasan mengapa valuasi harus lebih tinggi dari Sinarmas. Menurut Yap, BNI memiliki citra besar sebagai perbankan milik negara. Brand-nya bagus, masa valuasinya enggak?" ujarnya.
Dia juga membuat patokan bahwa BNI Life bisa menyamai AXA Mandiri. Perusahaan patungan Bank Mandiri dengan perusahaan asuransi AXA Group itu memiliki return equity di atas 100 persen dalam waktu hampir 10 tahun. Melihat strukturnya, AXA Mandiri sama halnya dengan BNI Life yang berasal dari perbankan milik negara. "Basis konsumen dan jaringan distribusinya pun sama. kalau investor berminat, kami mau dikerjakan seperti AXA. Bahan-bahannya ada, hanya harganya yang belum pas," ujar dia.
Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo, mengatakan potensi bisnis asuransi di Indonesia pada saat ini cukup besar. Setiap tahun masyarakat semakin tanggap untuk memiliki asuransi sehingga sektor itu pun semakin bertumbuh.
Untuk mengembangkannya, BNI pun membutuhkan modal yang cukup besar. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan dukungan mitra lain. Namun dia ingin porsi investor yang masuk nantinya tidak akan lebih besar dari kepemilikan saham BNI di BNI Life.
"Kami memiliki empat anak usaha: BNI Life, BNI Syariah, BNI Securities, dan BNI Multifinance. Untuk tiga anak usaha di depan, kami tetap ingin menjadi mayoritas. Sedangkan untuk multifinance, kami mempersilakan jika ada investor yang ingin menjadi mayoritas," ujar dia.
Mengenai tenggat waktu untuk melepas saham di BNI Life, Gatot belum dapat memberitahukannya. "Untuk mencari mitra, kami tidak mau terlalu terbuka karena akan melemahkan posisi tawar kami. Saat ini masih proses," katanya.
SUTJI DECILYA
Berita terkait
Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan
11 hari lalu
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit
11 hari lalu
Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaMeski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum
20 hari lalu
Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?
Baca SelengkapnyaOJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya
20 hari lalu
Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.
Baca Selengkapnya15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan
23 hari lalu
Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri
31 hari lalu
Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.
Baca SelengkapnyaBank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran
33 hari lalu
Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.
Baca SelengkapnyaTerkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional
36 hari lalu
Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam
Baca SelengkapnyaBCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran
36 hari lalu
BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaRestrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi
38 hari lalu
Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.
Baca Selengkapnya