Nilai Rupiah Tertekan Pembayaran Dividen  

Reporter

Editor

Senin, 28 Mei 2012 13:39 WIB

REUTERS/Kacper Pempel

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan nilai tukar rupiah tertekan karena ada sentimen negatif dari luar negeri. Menurut dia, banyak orang yang ingin memegang dolar Amerika Serikat yang dinilai sebagai aset yang aman.

Faktor penyebab lainnya adalah permintaan terhadap dolar AS di dalam negeri juga sedang tinggi. "Ada yang untuk kebutuhan impor dan kebetulan Mei ini banyak yang ingin membayar dividen keluar," kata Bambang di Kementerian Keuangan, Senin, 28 Mei 2012.



Bank Indonesia mencatat kurs tengah dolar AS sepekan terakhir terus melemah. Pada Jumat pekan lalu, nilai tukar rupiah tercatat 9.310 per dollar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat menguat tipis dari 9.268 per dolar AS pada Senin, 21 Mei 2012 menjadi 9.265 per dolar AS pada Selasa, 22 Mei 2012, lalu terus bergerak melemah.

Meskipun tekanan terhadap rupiah terus berlangsung, pemerintah berjanji tak akan membatasi kepemilikan devisa. Ia mengatakan keputusan ini untuk mencegah sentimen negatif di pasar. "Jangan sampai pasar bereaksi negatif. Karena itulah kami tekankan tidak ada kontrol devisa," kata Bambang

Pemerintah berharap penerapan Peraturan Bank Indonesia mengenai devisa hasil ekspor dan devisa utang luar negeri bisa membantu menjaga stabilitas nilai tukar. Dengan devisa yang banyak, pasokan dolar AS di pasar bisa tersedia dan nilai tukar tak terlalu fluktuatif.

BERNADETTE CHRISTINA

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

8 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

11 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

12 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

14 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

14 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

14 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya