Saham Merosot, Ini Kerugian Petinggi Facebook

Reporter

Editor

Rabu, 23 Mei 2012 07:49 WIB

Petinggi Facebook saat IPO di Bursa Saham Nasdaq

TEMPO.CO, New York - Pada perdagangan kemarin, nilai saham Facebook turun menjadi sekitar US$ perlembar, dari US$ 38 pada awal peluncurannya akhir pekan lalu. Nilai saham Mark Zuckerberg mungkin telah menurun lebih dari US$ 2 miliar sejak perusahaan go public, Jumat.

Menurut situs New York Times, nilai saham yang dimiliki oleh empat pejabat eksekutif digambarkan mengalami penurunan sebanyak US$ 2,4 miliar, sesuai dengan harga penutupan Senin dari US$ 38,23 (pada penutupan Jumat) menjadi US$34,03.


Zuckerberg kehilangan sekitar $ 2,1 miliar dari Jumat sampai Senin. Berdasarkan harga penutupan Senin, ia masih memiliki sekitar US$ 17,1 miliar setelah menjual 30 juta saham dalam IPO. Zuckerberg masih memiliki sekitar 383.800.000 saham dibursa dan 120 juta pada pilihan opsi, menurut perusahaan riset kompensasi eksekutif, Equilar. Itu di atas gaji pokoknya sebesar US$ 500 ribu pada tahun 2011.

Nilai saham untuk direktur operasional Sheryl Sandberg turun sekitar US$ 195,8 juta dalam dua hari terakhir penuh perdagangan. Dia masih memiliki sekitar US$ 1,5 miliar saham Facebook berdasarkan harga penutupan Senin, menurut Equilar.

Sandberg, 42, memiliki 41,9 juta di saham dan 4,7 juta pada pilihan. Sandberg memiliki gaji dasar US$ 300 ribu pada tahun 2011.

Michael Schroepfer, 37, wakil presiden teknik Facebook kehilangan sekitar US$ 42,7 juta. Schroepfer memiliki gaji pokok tahun 2011 sebesar US$ 275 ribu

David Fischer, 39, wakil presiden kemitraan pemasaran dan bisnis yang bergabung dengan Facebook pada bulan April 2010 kehilangan saham sekitar US$ 12,2 juta. Dia masih memiliki sekitar US$ 98,7 juta di saham, menurut Equilar, berdasarkan harga penutupan Senin.


Ketika Facebook menjadi perusahaan publik pada 18 Mei, saham perusahaan jejaring sosial hampir tidak beranjak dari angka penjualan perdana. Pada hari Selasa, saham ditutup pada US$ 31, lebih dari 18 persen di bawah harga penawaran.

New York Times menyebut IPO Facebook seharusnya menjadi puncak prestasi Morgan Stanley. Bank ini telah membantu mengantar era baru perusahaan teknologi, membantu mengantarkan LinkedIn, Groupon, Pandora, dan lebih dari selusin perusahaan start-up lainnya meraih kesuksesannya setahun lalu.

Facebook yang juga ditangani bank ini siap untuk menjadi yang terbesar dan paling ambisius. Namun, nyatanya, saham Facebook melempem. Bankir saingannya dan investor besar lain menyebut Morgan Stanley gagal dalam IPO Facebook karena menetapkan harga terlalu tinggi dan menjual terlalu banyak saham kepada publik.



TRIP B | THE NEW YORK TIMES


Advertising
Advertising

Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.

Baca Selengkapnya

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Baca Selengkapnya

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.

Baca Selengkapnya

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.

Baca Selengkapnya

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.

Baca Selengkapnya