TEMPO.CO, Jakarta - Masih adanya kekhawatiran di kawasan Eropa membuat tekanan rupiah masih tetap tinggi. Melemahnya mata uang tunggal euro hingga di bawah US$ 1,3 membuat dolar Amerika Serikat (AS) tetap digdaya terhadap mata uang utama maupun mata uang regional, termasuk rupiah.
Nilai tukar rupiah di pasar uang hari ini hanya menguat tipis 1 poin (0,01 persen) ke level 9.258 per dolar AS. Terapresiasinya mata uang regional mampu meredam pelemahan rupiah lebih dalam lagi. Campur tangan dari bank sentral sempat memicu rupiah menguat hingga ke 9.190 per dolar AS, tapi tidak bertahan lama dan mata uang lokal berbalik melemah.
Head of Treasury Research Bank BNI, Nurul Eti Nurbaeti, mengatakan pemertahanan suku bunga BI Rate oleh Bank Indonesia di level 5,75 persen tidak banyak berpengaruh terhadap pergerakan rupiah. Belum adanya aliran dana asing yang masuk serta terjadinya capital outflow di pasar modal membuat rupiah masih tertahan di atas level 9.200 per dolar AS. Turunnya harga obligasi pemerintah seiring dengan mencuatnya kekhawatiran di kawasan Eropa membuat para investor menahan diri untuk masuk ke pasar finansial domestik.
“Bank sentral (BI) tidak memangkas suku bunga karena masih sesuai dengan ekspektasi inflasi ke depan. Selain itu, suku bunga BI rate saat ini merupakan level terendah sejak diberlakukannya suku bunga acuan BI Rate,” tutur dia.
Adanya penolakan pengetatan anggaran di Yunani dan munculnya pemimpin baru Prancis membuat para pelaku pasar agak pesimistis terhadap jalannya penyelamatan Eropa. Ditambah lagi beredarnya kabar bahwa bantuan talangan Yunani senilai 5,2 miliar euro akan ditangguhkan karena adanya aksi menentang bailout dan pengetatan anggaran di Yunani.
Adanya ketidakpastian kebijakan pemerintah mengenai bahan bakar minyak (BBM) dan bertambahnya anggaran pemerintah untuk subsidi minyak juga membebani rupiah untuk kembali menguat di bawah level 9.200 per dolar AS, meski harga minyak kini telah turun di bawah US$ 100 per barel.
Masih adanya potensi pelemahan euro, kata Nurul, membuat dolar AS akan cenderung terapresiasi terhadap mata uang regional, tidak terkecuali rupiah. “Nilai tukar rupiah di pasar NDF Singapura yang mencapai level 9.300 per dolar AS pasti akan mempengaruhi pergerakan rupiah di pasar domestik,” ucapnya.
VIVA B. KUSNANDAR
Berita terkait
Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS
2 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.
Baca SelengkapnyaBos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya
3 hari lalu
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaRupiah Menguat di Angka Rp 16.088
3 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T
6 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD
7 hari lalu
Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
10 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran
11 hari lalu
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan
13 hari lalu
Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah
13 hari lalu
Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik
13 hari lalu
Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.
Baca Selengkapnya