India Tambah Ekspor Beras  

Reporter

Editor

Senin, 7 Mei 2012 17:49 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, New Delhi - Eksportir beras terbesar di dunia, India, akan menambah ekspor beras sebanyak 50 persen dalam dua bulan mendatang. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh pejabat pemerintah yang mengurusi stok pangan. "Kami akan mengekspor dua juta ton beras lagi pada Juni," kata pejabat senior di kementerian pangan, seperti dikutip The Wall Street Journal, Senin, 7 Mei 2012.

Setelah pembatasan ekspor pada September 2011, India telah mengapalkan 4 juta ton beras ke pasar luar negeri. Analis dan para ahli di India mengatakan ekspor yang lebih banyak akan menekan harga beras dunia.

India melepas berasnya karena kehabisan tempat untuk menyimpannya. Namun, ekspor sebanyak 2 juta ton itu diperkirakan tetap tidak akan cukup untuk membersihkan ruang di lumbung yang sudah sesak. Pemerintah harus mencari cara untuk menyimpan tanaman biji-bijian yang diperkirakan lebih dari 252 juta ton tersebut.

Sementara itu, pengadaan gandum untuk musim dingin telah mulai berjalan lancar. Namun, pemerintah India kemungkinan akan kekurangan sekitar 10 juta ton gandum dari kapasitas penyimpanan di lumbung dalam program pembelian pemerintah yang berakhir pada bulan Juni mendatang. "Pemerintah India telah melakukan pengadaan biji-bijian makanan pada level yang tinggi," kata pejabat kementerian pangan.

Pemerintah membeli beras dan gandum dengan harga yang dijamin dekat harga global. Hal ini untuk menjaga agar petani tidak akan beralih ke tanaman lain dan membangun stok jika terjadi kekurangan dalam negeri. Langkah ini juga menyediakan dukungan bagi para petani. Saat ini, stok gandum pemerintah sudah dua kali lebih banyak dari batas normal.

Di lain pihak, pembelian gabah pemerintah juga diperkirakan akan lebih dari penyimpanan. Beberapa pejabat percaya memang harus ada paksaan untuk melepas beras ke pasar internasional. "Saya pikir India harus bisa mengekspor dua juta ton beras lagi dalam waktu dua atau tiga bulan mendatang," kata Managing Director Kohinoor Foods Gurnam Arora. Dia mengatakan India kemungkinan akan tetap menjadi pemasok beras termurah.

Namun, para ahli tidak percaya ekspor tambahan dari India akan bisa menggoyang harga di dunia belahan barat. Harga beras di Bursa Perdagangan Chicago pada Jumat lalu berada pada nilai US$ 330 per metrik ton atau sekitar Rp 3 juta.

Salah satu analis melihat dampak ekspor beras India akan dibuat tidak berpengaruh. "Beras India sampai batas tertentu hanya mengisi kesenjangan akibat penurunan ekspor dari Thailand," kata analis dari Doane Advisory Services Bill Nelson. Pemerintah Thailand telah membeli beras dan menimbunnya untuk menjaga harga. Hal ini adalah langkah pemerintah untuk memenuhi tuntutan petani.

Pemerintah Thailand membeli gabah dari petani pada tingkat yang terlalu tinggi, yaitu US$ 487 per ton atau Rp 4,48 juta.

THE WALL STREET JOURNAL | EKA UTAMI APRILIA


Berita terkait

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

14 menit lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

43 menit lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

46 menit lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

1 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

1 jam lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

1 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

1 jam lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

1 jam lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya