Bursa Kembali Raih Rekor Baru

Reporter

Editor

Kamis, 3 Mei 2012 22:31 WIB

REUTERS/Yuriko Nakao

TEMPO.CO, Jakarta- Bursa saham Eropa mencatat kinerja terbaik di bandingkan bursa-bursa Asia yang memiliki kinerja beragam dan bursa Amerika yang jatuh. Namun, Bursa Efek Indonesia masih mampu menguat 0,1 persen dan mencatat rekor baru. Pada perdagangan Kamis, indeks harga saham gabungan Bursa Indonesia tercatat 4.224 poin. Sejak awal pekan, indeks Bursa Indonesia terus menanjak.




Bagusnya kinerja Jakarta disokong oleh saham XL Axiata yang naik 2,7 persen menjadi Rp 5.800 per lembar, serta saham Astra International dan Bank BRI yang masing-masing menguat 0,8 persen menjadi Rp Rp 74.200 dan Rp 6.550. Sebaliknya, Bank Mandiri, Bank BNI, dan Gudang Garam masuk kategori saham unggulan yang melemah. Ketiganya masing-masing turun 2 persen (Rp 7.250), 1,9 persen (Rp 3.950), dan 1,3 persen (Rp 29.250).


Perdagangan di Bursa Indonesia juga masih terus bergairah, meskipun turun dibandingkan hari sebelumnya. Pada perdagangan Rabu, nilai transaksi mencapai Rp 5 triliun, sedangkan hari sebelumnya sempat mencapai Rp 6,2 triliun. Investor asing mencatat net inflow, meskipun kecil, yakni Rp 40 miliar. Dibandingkan bulan lalu, Bursa Indonesia mencatat net buy Rp 193 miliar, dan jika disandingkan dengan setahun lalu, terjadi net buy Rp 11,7 triliun.


Pada perdagangan Kamis, CIMB Securities Indonesia membukukan total transaksi (termasuk crossing) sebesar Rp 691 miliar atau 6,9 persen dari total transaksi. Peringkat berikutnya diduduki oleh CLSA Indonesia yang mencatat transaksi senilai Rp 639 miliar (6,4 persen), dan Kim Eng Securities yang mencapai traksaksi sebesar Rp 547 miliar (5,5 persen).


Setelah beberapa hari naik, Mandiri Sekuritas mencatat, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah berjangka 10 tahun turun dua basis poin menjadi 6,02 persen. Namun, jika dibandingkan sebulan lalu, imbal hasil obligasi pemerintah sudah naik 6 basis poin. Per 2 Mei, kepemilikan asing di obligasi pemerintah naik Rp 210 miliar menjadi Rp 229 triliun atau 29,7 persen dari total obligasi yang dirilis pemerintah.


Advertising
Advertising

Sayangnya, kinclongnya kinerja bursa tak diimbangi penguatan rupiah. Nilai tukar mata uang Indonesia itu justru kembali terjungkal 0,5 persen menjadi Rp 9.250 per dolar Amerika. Dengan posisi seperti itu, rupiah sudah terdepresiasi 0,7 persen selama sebulan terakhir dan dua persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.


MTQ



Berita terkait

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

13 November 2021

Ciputra Resmi Akuisisi 15 Persen Saham Metropolitan Land Senilai Rp 367,4 M

Ciputra Development melalui anak perusahaannya, Ciputra Nusantara resmi mengakuisisi 15 persen saham Metropolitan Land.

Baca Selengkapnya

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

1 Februari 2021

IHSG Hari Ini Diperkirakan Masih Tertekan di Kisaran 5.803-5.960, Apa Sebabnya?

Indeks harga saham gabungan atau IHSG pada perdagangan hari ini, Senin, 1 Februari 2021, diperkirakan masih tertekan.

Baca Selengkapnya

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

6 Desember 2018

2019, Ekonom Prediksi Nilai Tukar Rupiah Rata-rata Rp 14.725

Ekonom Bank Danamon, Wisnu Wardana memperkirakan rupiah pada 2019 akan berada pada level Rp 14.725 per dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

18 Juli 2018

IHSG Diprediksi Rebound Hari Ini, Tetap Waspadai Rupiah

Pergerakan kurs rupiah diprediksi tetap mempengaruhi IHSG hari ini.

Baca Selengkapnya

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

25 Januari 2018

Infobank Beri Penghargaan untuk 100 Emiten Berkinerja Baik

Lembaga analis strategi perbankan dan keuangan, Infobank, akan memberikan penghargaan kepada 100 emiten dengan pertumbuhan tercepat.

Baca Selengkapnya

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

3 Januari 2018

Dibuka Menguat, IHSG Tiba-tiba Anjlok 14,09 Poin

Pada awal perdagangan, IHSG dibuka menguat sebelum tiba-tiba turun.

Baca Selengkapnya

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

6 Desember 2017

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

Untuk investasi jangka panjang, IHSG diprediksi akan memberi keuntungan.

Baca Selengkapnya

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

26 Oktober 2017

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Level Rp 13.587

Rupiah ditutup melemah 0,07 persen atau 9 poin di Rp 13.587 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

25 Oktober 2017

Rupiah Kembali Melemah, Ditutup di Level Rp 13.578 Per Dolar AS

Rupiah tertekan penguatan dolar Amerika Serikat saat imbal hasil obligasi Amerika meningkat.

Baca Selengkapnya

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

24 Oktober 2017

5 Hari Melemah, Kurs Rupiah Akhirnya Kembali Rebound

Rupiah ditutup menguat 0,07 persen atau 10 poin di Rp 13.533 per dolar AS.

Baca Selengkapnya