8 Hal Widjajono Soal Pembatasan BBM Subsidi

Reporter

Editor

Selasa, 24 April 2012 06:34 WIB

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo saat berkunjung ke kantor Tempo Jakarta, Selasa (27/03). Tempo/Fardi Bestari.

TEMPO.CO , Jakarta: Rencana pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi bukan sekali ini saja jalan maju dan mundur. Wacana awalnya, kebijakan ini bakal berlaku mulai Mei, lalu mundur Agustus. Hingga kini, ada kejelasan mengenai hal ini.

Rencananya, kebijakan ini bakal membatasi jenis mobil yang bisa menggunakan BBM subsidi. Kendaraan jenis 1.500 cc bakal dilarang memakai BBM subsidi. Harga minyak yang terus merangkak naik dan penghematan anggaran negara yang menyebabkan kebijakan ini muncul sebagai wacana.

Mendiang Widjajono Partowidagdo, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, mengungkapkan pemikirannya soal ini dalam surat elektroniknya kepada Tempo, 8 April 2012 lalu. Ia menyatakan opininya ini adalah pendapat pribadi sebagai akademisi.

"Penghematan serius dapat dilakukan dengan penghematan subsidi harga BBM. Subsidi lebih diutamakan untuk yang membutuhkan," tulis Widjajono dalam surat elektroniknya kepada Tempo.

Menurut dia, penghematan subsidi BBM ini bisa dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, perlu peraturan Pertamax wajib untuk mobil pribadi 1.500 cc ke atas. Premix wajib untuk mobil pribadi di bawah 1.500 cc.

Premix adalah campuran 50 persen Premium dan 50 persen Pertamax dengan harga rata-ratanya. Cara lain adalah mobil pribadi di bawah 1.500 cc harus membeli Pertamax dulu sebelum membeli Premium dalam jumlah yang sama di SPBU. Alias mencampur bensin nonsubsidi dengan subsidi.

Kedua, perlu peraturan bahwa Premium hanya untuk Angkutan Umum dan Sepeda Motor.

Ketiga, penghematan untuk bensin sampai di atas 30 persen menggunakan alat bantu, misalnya temuan Prof. Djoko Sungkono dari ITS seharga Rp 800 ribu.

Keempat, penghematan untuk diesel bisa menggunakan alat bantu, misalnya larutan penghemat BBM SF Turbo 1 temuan Faisal dari Palembang. Alat ini bisa digunakan untuk transportasi umum dan truk, termasuk truk batu bara.

Kelima, penggunaan tabung LPG 3 kg untuk nelayan melaut perlu disebarluaskan.

Keenam, perlu peningkatan kuantitas dan kualitas transportasi umum mobil supaya masyarakat mau pindah dari kendaraan pribadi pada hari-hari kerja ke transportasi umum dan hanya menggunakan kendaraan pribadi pada akhir pekan. "Busway di Jakarta memerlukan armada yang jauh lebih banyak," ujarnya.

Ketujuh, pemakaian kereta api ditingkatkan kuantitas maupun kualitasnya baik untuk dalam kota maupun antar kota termasuk untuk angkutan barang dan batu bara.

Kedelapan, perusahaan Medco memberi karyawannya converter kit untuk CNG (Compressed Natural Gas) yang harga keekonomian CNG-nya Rp 4.100 per liter. Selain itu, industri migas ini juga menyediakan bus kantor untuk pegawainya. Menurut Widjajono, ini perlu dicontoh supaya mengurangi kemacetan Jakarta. "Daerah luar Jawa penghasil migas bisa beralih ke BBG lebih cepat," ujarnya.

Widjajono mengungkapkan, sewaktu BBM subsidi harganya pada kisaran Rp 5.000 sampai 6.000 per liter, sebenarnya banyak orang yang beralih dari kendaraan pribadi ke busway dan transportasi umum. Tapi begitu harga BBM diturunkan kembali Rp 4.500 per liter, jumlah pengguna kendaraan pribadi kembali meningkat. "Orang tidak menghemat energi tetapi menghemat uang," kata Widjajono.

Ini terbukti pada waktu pelaksanaan program konversi minyak tanah ke Bahan Bakar Gas yang berhasil. Subsidi minyak tanah dihilangkan. Bandingkan dengan program jarak pagar dan konversi premium ke BBG yang belum berhasil. Sebabnya, premium harganya Rp 4.500 per liter, yang notabene masih harga subsidi. Orang tentu lebih memilih yang murah. Padahal dengan kurs dolar dan harga minyak sekarang, harga pasar premium sebenarnya sudah mencapai kisaran Rp 9.000 sampai 10 ribu per liter.

Kenaikan harga BBM subsidi, menurut Widjajono, akan mendorong pertumbuhan energi lain yaitu batu bara, gas, panas bumi, air, bioenergi, dan energi baru seperti Coal Bed Metane dan Shale Gas. Widjajono bahkan menyebut, ketergantungan yang berlebihan terhadap minyak dan luar negeri adalah ketidakmandirian.

"Tidak menggunakan energi yang kita miliki secara optimal adalah tidak bijaksana. Mengkonsumsi energi yang mahal tetapi tidak mengkonsumsi energi murah yang kita miliki adalah kebodohan," kata Widjajono.

Cara meminimalkan subsidi BBM untuk transportasi dan listrik adalah dengan sesedikit mungkin memakai BBM. Ini supaya Indonesia mempunyai dana lebih banyak untuk membuat Indonesia lebih cepat menjadi negara terpandang di dunia.

"Dengan mengurangi ketergantungan kepada BBM maka Insya Allah Indonesia menjadi lebih baik," katanya.

NIEKE INDRIETTA

Berita terkait

Wamen Widjajono: Tuhan, Segala Kehendak-Mu Terjadi...
Wamen Widjajono Meninggal Akibat Sesak Napas
Keluarga : Widjajono Tak Punya Sakit Jantung
Tiga Pesan Widjajono Pada Jero Wacik
Kakap Palumara dan Takbir Terakhir Wamen Widjajono
Forum Pencinta Alam Menggelar Doa untuk Widjajono
Wamen Widjajono Sempat Bermalam di Gunung Tambora

Berita terkait

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

7 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo Meninggal, akan Dimakamkan di Sleman

Penyair Joko Pinurbo meninggal pada usia 61 tahun karena sakit.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

5 Maret 2024

Solihin GP Wafat, Pj Wali Kota Bandung Kenang Kiprah Mang Ihin Atasi Krisis Pangan Lewat Gogo Rancah

Tokoh Jawa Barat Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat perawatan di Rumah Sakit Advent Bandung.

Baca Selengkapnya

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

5 Maret 2024

Kisah Solihin GP Rayakan Ulang Tahun Ke-80 di Unpad, Ingatkan Pentingnya Pemberantasan KKN

Solihin GP mengajak masyarakat kembali ke konsep dasar dalam mengelola lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

5 Maret 2024

Tokoh Jawa Barat Solihin GP Meninggal di Bandung

Mantan Gubernur Jawa Barat yang juga pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS) Solihin GP wafat di usia 97 tahun.

Baca Selengkapnya

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

22 Januari 2024

Cendekiawan Ignas Kleden Berpulang setelah Dua Tahun Mengidap Gangguan Ginjal

Ignas Kleden dikenal sebagai sosok sastrawan, sosiolog, dan kritikus sastra asal lores Timur.

Baca Selengkapnya

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

28 Desember 2023

Jenazah Lukas Enembe Disambut Tangisan Ratapan Suku Sentani di Jayapura

Dantje Nere mengatakan masyarakat adat yang juga sebagai warga jemaat GKI Filadelfia Kampung Harapan setempat sangat merasa kehilangan Lukas Enembe.

Baca Selengkapnya

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

3 Desember 2023

Profil Doni Monardo, Mantan Ketua BNPB yang Meninggal Hari Ini

Doni Monardo menjabat sebagai Ketua Umum PPAD atau Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat untuk periode 2021-2026.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

3 Desember 2023

Eks Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Berpulang

Doni Monardo jatuh sakit dan menjalani proses perawatan intensif di rumah sakit sejak 22 September 2023.

Baca Selengkapnya

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

26 Agustus 2023

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait Berpulang

Arist Merdeka Sirait meninggal dalam usia 63 tahun pada pukul 08.30 WIB di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Profil Luis Suarez, Legenda Barcelona dan Inter Milan yang Meninggal dalam Usia 88 Tahun

10 Juli 2023

Profil Luis Suarez, Legenda Barcelona dan Inter Milan yang Meninggal dalam Usia 88 Tahun

Luis Suarez merupakan pesepak bola yang aktif di era 50 hingga 70-an dan pernah menyabet Ballon d'Or, pernah memperkuat Barcelona dan Inter Milan.

Baca Selengkapnya