TEMPO.CO , Jakarta-– Pemerintah segera menerbitkan peraturan yang melarang kendaraan pribadi menggunakan bahan bakar minyak bersubsidi. “Kami akan atur berdasarkan cc (kapasitas mesin) kendaraan,” ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Evita Herawati Legowo kemarin. Kebijakan ini rencananya akan diterbitkan pada bulan depan.
Kebijakan ini, kata dia, merupakan tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2012. Dalam peraturan itu diatur soal harga jual eceran dan konsumen pengguna jenis bahan bakar minyak tertentu. Pemerintah hanya mengatur siapa saja yang berhak mengkonsumsi bahan bakar minyak bersubsidi.
Untuk klasifikasi konsumen yang berhak menggunakan bahan bakar bersubsidi, kata Evita, akan diatur dalam peraturan menteri. "(Pemberlakuan) dari Jawa-Bali terlebih dahulu.” Langkah ini dilakukan karena 53 persen konsumsi bahan bakar bersubsidi dinikmati pemilik kendaraan pribadi.
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo mengusulkan agar kendaraan dengan kapasitas mesin 1.500 cc menggunakan bahan bakar nonsubsidi. Alasannya, kendaraan dengan kapasitas mesin tersebut sudah masuk kategori mobil mewah.
Menurut dia, kebijakan ini harus dijalankan karena pendapatan dari minyak dan gas bumi sebesar Rp 205 triliun habis untuk subsidi. Total subsidi bahan bakar mencapai Rp 137 triliun, dan listrik Rp 60 triliun. "Hanya tersisa Rp 8 triliun untuk negara.”
Ihwal rencana pemerintah ini, PT Pertamina (Persero) meminta waktu setelah kebijakan tersebut dikeluarkan. "Kami mau lihat aturan dan kebijakan lebih dulu sebelum diterapkan," kata juru bicara Pertamina, Mochmad Harun, kemarin. Sebab, perusahaan pemerintah ini harus menyiapkan infrastruktur untuk bahan bakar non-subsidi.
Menurut Harun, semua stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jawa-Bali telah siap melakukan pembatasan penjualan berdasarkan kriteria pemerintah. Sedangkan untuk luar Jawa-Bali, masih dibutuhkan persiapan.
ALI NY | GUSTIDHA BUDIARTIE
Berita terkait
Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat
21 hari lalu
Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.
Baca SelengkapnyaMakan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya
3 Maret 2024
Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?
Baca SelengkapnyaDefisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM
26 Februari 2024
Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.
Baca SelengkapnyaProgram Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan
24 Februari 2024
Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.
Baca SelengkapnyaAnggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis
19 Februari 2024
Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak
19 Februari 2024
Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.
Baca SelengkapnyaEkonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis
18 Februari 2024
Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?
Baca SelengkapnyaRamai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran
18 Februari 2024
Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara soal polemik pemangkasan BBM untuk program makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaSusi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat
18 Februari 2024
Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.
Baca SelengkapnyaPrabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya
18 Februari 2024
Ekonom Celios Bhima Yudhistira tak sepakat program makan siang gratis Prabowo - Gibran bisa dijalankan dengan memangkas subsidi BBM.
Baca Selengkapnya