Perusahaan Jepang Didorong Berinvestasi Smelter  

Reporter

Editor

Senin, 9 April 2012 15:25 WIB

MS Hidayat. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Muhammad S. Hidayat mengajak perusahaan-perusahaan Jepang untuk berinvestasi membangun pabrik pemurnian dan pengolahan barang tambang (smelter). “Saya minta mereka untuk bangun smelter di Indonesia,” kata Hidayat seusai menerima Presiden Direktur PT Mitsui Indonesia Keiichi Izumi di kantornya, Senin, 9 April 2012.

Hidayat menyatakan Kementerian Perindustrian serius mendorong investasi untuk mengolah bahan-bahan mentah. Selama ini, Indonesia hanya mengekspor bahan mentah ke luar negeri. Setelah menjadi barang jadi, Indonesia kembali mengimpor hasil olahan barang mentah itu. “Ini hanya menguntungkan industri negara lain,” ucapnya.

Dalam pembicaraan dengan PT Mitsui Indonesia, Hidayat mengajak mereka berinvestasi di bidang energi, seperti di Paiton dan Sumatera Selatan. Namun dia belum bisa menjelaskan bagaimana rencana konkret investasi yang akan dilakukan perusahaan asal Jepang itu. “Nanti saya akan siapkan beberapa kemudahan seperti pajak untuk mereka,” ucapnya.

PT Mitsui, kata Hidayat, memahami Indonesia yang selalu mengekspor barang mentah. Karena itu, Kementerian Perindustrian akan mengajak mereka duduk bersama untuk membicarakan rencana bisnis yang akan dilakukan. Karena prosesnya dilakukan di Indonesia, rencana bisnis itu diharapkan bisa menguntungkan kedua belah pihak. “Mereka berkomitmen dan sangat mengerti.”

Selain berinvestasi di bidang tambang, Hidayat juga mengajak Mitsui berinvestasi di sektor pelabuhan. Perusahaan Jepang ini akan berinvestasi dalam kurun waktu tertentu.

Dalam 10 tahun, Hidayat menjamin mereka akan sudah berhasil balik modal. “Setelah itu sudah bisa menikmati keuntungan,” katanya.

Hidayat menyadari langkah mengolah bahan mentah di dalam negeri akan mendapat tentangan dari eksportir. Menurut dia, eksportir ini sudah mendapat keuntungan besar karena mengirim bahan mentah ke luar negeri. “Saya siap menghadapi mereka (eksportir),” ucapnya.

I WAYAN AGUS PURNOMO

Berita terkait

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

14 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

1 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

4 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

6 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

9 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

12 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

14 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

30 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

31 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya