TEMPO.CO, Slawi - Permintaan kebutuhan bahan bakar minyak di wilayah pantai utara (pantura) Tegal saat ini turun dari biasanya. Catatan depo Pertamina area pemasaran pantura di Tegal, Senin 12 Maret lalu, konsumsi bahan bakar minyak jenis Premium hanya 440 kilo liter atau turun dari kebutuhan harian biasanya yang mencapai 507 kiloliter. Sementara itu Solar 298 kil liter atau turun dari kebutuhan biasanya yang mencapai 400 kiloliter.
“Kemungkinan kenaikan konsumsi bahan bakar baru terjadi menjelang akhir Maret mendekati kenaikan harga,” ujar Kepala Pemasaran Depo Pertamina Tegal Nur Hadia, Selasa, 13 Maret 2012.
Ia memperkirakan kenaikan konsumsi bahan bakar minyak mencapai 30 persen dari kebutuhan harian terjadi antara lima hari hingga satu hari menjelang berlakunya harga bahan bakar minyak per April nanti. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pertamina telah membentuk tim satuan tugas untuk antisipasi kelangkaan dan pengamanan distribusi pada 10 Maret lalu.
“Ini untuk antisipasi hal-hal yang tak diinginkan seperti aksi sabotase dan penyanderaan angkutan,” ujar Nur Hadia.
Sejak 10 Maret lalu tim satuan tugas sengaja mendistribusikan bahan bakar minyak pada malam hari untuk menghindari aksi protes masyarakat yang menentang kenaikan harga BBM. Sedangkan upaya menghindari kelangkaan telah disiapkan persediaan bahan bakar minyak dengan kuota hingga pemenuhan kebutuhan lima hingga enam hari.
“Saat ini ada persediaan Premium hingga 2.417 kiloliter sedangkan solar 1.967 kiloliter, masing-masing cukup untuk lima dan enam hari,” katanya.
Manajer Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) 445.21.08 Muri Damyak, Kabupaten Tegal, Elizabet Dewi Iranawati, menilai saat ini konsumsi bahan bakar di stasiun pengisian yang ia kelola masih normal. “Dalam kisaran 40 kiloliter untuk solar dan 15 kiloliter untuk Premium,” ujar Elizabet.
Ia mengaku menolak pembelian bahan bakar eceran tanpa ada rekomendasi instansi pemerintah terkait. Hal ini untuk menghindari aksi penimbunan menjelang kenaikan harga pada April mendatang.
“Kami tak berani sembarangan karena selalu menjadi pantauan. Apa lagi banyak pejabat negara yang sering transit di SPBU Muri,” katanya.
EDI FAISOL
Berita terkait
Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium
24 November 2020
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengingatkan agar pemerintah tidak menerapkan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.
Baca SelengkapnyaIni Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah
30 September 2020
Hal paling sering dijumpai ketika mobil diisi dengan bahan bakar RON rendah (misalnya RON 88), mesin akan knocking atau mengelitik.
Baca SelengkapnyaKonsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home
26 Maret 2020
Pertamina mencatat terjadi penurunan konsumsi BBM terkait kebijakan work from home.
Baca SelengkapnyaGarda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut
19 November 2019
Warga Iran turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak hingga 50 persen dan membatasi pembeliannya.
Baca SelengkapnyaBos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU
25 September 2019
Shell, perusahaan energi Internasional resmi menunjuk Waqar Siddiqui sebagai Direktur Retail Shell Indonesia yang baru
Baca SelengkapnyaBakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal
20 Agustus 2019
Dari pemeriksaan diketahui nakhoda bahwa kapal mendapatkan BBM sebanyak 300 ton dari kapal tanker di Palembang tanpa dokumen yang sah.
Baca SelengkapnyaSubsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak
27 Juni 2019
Realisasi konsumsi solar sampai dengan April 2019 telah mencapai sebesar 5,07 juta kl atau setara dengan 35 persen pagu.
Baca SelengkapnyaHarga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium
5 Juli 2018
Konsumen Pertamax diyakini tak akan balik lagi mengkonsumsi premium.
Baca SelengkapnyaPosko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018
2 Juli 2018
Sementara itu, BBM jenis gasoil (solar) terjadi penurunan pendistribusian.
Baca Selengkapnya2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T
10 November 2017
Demi mendukung program BBM satu harga, AKR akan membangun 7 SPBKB di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).
Baca Selengkapnya